Articles
PERBEDAAN TINGKAT KEPARAHAN PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA OBESITAS DI WILAYAH SURAKARTA
Irdianty, Mellia Silvy;
Afni, Anissa Cindy Nurul
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16540
Abstrak Sejumlah remaja biasanya mengalami rasa tidak nyaman sebelum menstruasi. Mereka biasanya merasakan satuatau beberapa gejala yang disebut dengan kumpulan gejala sebelum datang bulan atau istilah populernyapremenstrual syndrome (PMS). Survey menunjukkan bahwa premenstrual syndrome merupakan masalahkesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduksi. Hasil penelitian menyebutkan,sekitar 40% wanita berusia 14-50 tahun mengalami PMS. Gejala-gejala yang dialami berupa rasa nyeri pada perutbagian bawah, nyeri pada payudara, sakit kepala disertai perubahan psikologis dan tingkah laku. Ada beberapafaktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS, salah satunya adalah wanita yang mengalami obesitastetapi hasil penelitian lain menyebutkaa bahwa remaja dengan indeks massa tubuh rendah lebih beresikoterhadap kejadian PMS. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat keparahan PMS pada remajaobesitas dan Non Obesitas. Jenis penelitian yang akan digunakan rancangan case control. Subjek penelitianremaja putri di surakarta. Sampelnya diambil secara random sampling dengan menggunakan rumus Hypothesisfor two population proportion dengan modifikasi google form. Terdapat perbedaan signifikan terkait tingkatkeparahan PMS pada remaja obesitas di Surakarta. Nilai OR 2,19 dan p < 0,05, artinya mahasiswa yang mengalamistres yang tinggi berpeluang dua kali untuk ada sindroma premenstrual sindrom dibandingkan mahasiswa yangmengalami stress rendah. Kata Kunci : Remaja, PMS, Obesitas
Analysis Of Community Attitudes In First Aid Of Traffic Accident
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Saputro, Sutiyo Dani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (574.161 KB)
|
DOI: 10.30604/jika.v6iS1.751
Background: Death due to traffic accidents is a global issue. The World Health Organization (WHO) showed that deaths due to traffic accidents increase in developing countries such as Indonesia and Vietnam. It is not uncommon for the result of wrong actions when providing help. It increases injury and even causes death. Aim and objective: This research aimed to identify the factor that associates to attitudes community in providing first aid to a traffic accident. It adopted a descriptive correlative study of 31 members of youth organizations in Joglo Village, Surakarta District. Its sampling was selected by systematic random sampling. Result: The logistic regression analysis revealed two factors related to attitudes. It determined that the experience and knowledge of first aid correlated with attitudes community. The greatest strength of the relationship was the knowledge (OR=2.756) and the smallest was the experience (OR=-0,004). Conclusion: Personal experiences could be the basis for attitude formation if they leave a strong impression. People who have obtained information and experience will have a better chance of giving positive attitudes to provide help.Abstrak: Latar Belakang: Kematian akibat kecelakaan lalu linta merupakan isu global. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kematian akibat kecelakaan lalu lintas meningkat di negara berkembang seperti Indonesia dan vietnam. Kematian terjadi tidak jarang akibat dari tindakan yang salah saat memberikan pertolongan pertama. Hal ini dapat meningkatkan cedera dan kematian. Maksud dan tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap masyarakat dalam memebrikan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini merupakan studi deskriptif korelatif terhadap 31 anggota karang taruna Kelurahan Joglo, kabupaten Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik random sampling. Hasil: Hasil analisis regresi logistik menunjukkan dua faktor yang berhubungan dengan sikap yaitu pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan pertolongan pertama. Kekuatan hubungan terbesar adalah pengetahuan (OR=2,756) dan terkecil adalah pengalaman (OR = -0,004). Kesimpulan: Pengalaman pribadi akan menjadi dasar terbentuknya sikap karna ada kesan yang kuat. Seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman akan memiliki sikap positif dalam memberikan pertolongan pertama.
Peningkatakan Ketrampilan BHD dengan Demonstrasi EMS pada Remaja di Desa Sumberbulu Kecamatan Mojogedang
Saputro, Sutiyo Dani;
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Suparmanto, Gatot
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2089
Gagal jantung merupakan penyebab utama kematian yang banyak dijumpai di tempat umum saat ini, baik di negara maju maupun berkembang seperti Indonesia. Banyak orang konvensional hampir tidak mengenal gejala dan efek samping gagal jantung. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk meminta bantuan krisis dengan memulai Cardiopulmonal Resucitation (CPR). Sehingga gagal jantung seringkali mematikan jika langkah yang tepat tidak segera diambil. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk Peningkatakan Ketrampilan Bantuan Hidup Dasar dengan Demonstrasi EMS (Electronic Modul Simulation) pada Remaja di Desa Sumberbulu Kecamatan Mojogedang. Pelaksanaan pengabdiam Masyarakat ini bekerja sama dengan mitra pengadian dan pelaksanaan kegiatan dikakukan di Rumah Revolusi Mentas WCS Mojogedang. Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Desember 2022 - Mei 2023 selama 50 jam dengan metode Demonstrasi EMS (Electronic Modul Simulation). Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah remaja di Desa Sumberbulu sebanyak 42 orang. Evaluasi ketrampilan dilakukan dengan menggunakan lembar checjklist ketrampilan BHD sedangkan monitoring jangka panjang dilakukan dengan kuesioner via google form. Pengabdian ini mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari kalangan pemuda sebagai tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan mendapatkan ijin oleh kepala desa dan Puskesmas. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat menunjukkan peningaktan ketrampilan remaja dalam BHD secara sigfnifikan dengan nilai rata-rata 55,71 menjadi 84,40 serta hasil uji Wilcoxon mendapatkan nilai p value 0,0001.
Peningkatan Kesiapan Masyarakat dalam Prehospital Care Kecelakaan Lalu Lintas dengan Menerapkan Basic First Aid Guide
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Rosida, Nikma Alfi;
Saputro, Sutiyo Dani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2092
Pre hospital care pada kecelakaan lalu lintas merupakan perawatan kecelakaan pra-rumah sakit untuk memberikan pertolongan pertama di luar rumah sakit. Dimulai dengan memeriksa kesadaran, pernapasan, perdarahan, trauma dan memberikan bantuan untuk mencegah cedera lebi lanjut atau ceder abaru. Rangkaian prehospital care DRCAB (Danger, Response, Compression, Airway, Breathing) dapat menggunakan basic first aid guide (PASTI ABC PAS) dan memastikan bahwa patah tulang dan perdarahan telang idtangani, memperhatikan cedera leher dan tulang belakang, jalur aman bagi penolong dan korban dalam proses evakuasi. Prehospital care dapat diajarkan kepada siapa saja sehingga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas secara memadai. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam Prehospital Care Kecelakaan Lalu Lintas dengan menerapkan Basic Fisrt Aid Guide kepada 24 karang taruna di Desa Blimbing Kecamatan Gatak Sukoharjo melalui penyuluhan dengan metode ceramah. Evaluasi dilakukan melalui monitoring pengetahuan dan keterampilan karang taruna menggunakan kuwesioner dan lembar observasi basic first aid skills. Hasil dari kegiatan tersebut adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan kemandirian masyarakat dengan tolak ukur kesiapan pengetahuan dan keterampilan prehospital care kecelakaan lalu lintas. Hasil inisiatif menunjukkan bahwa kesesian karang taruna Desa Blimbing untuk mempersiapkan prehospital care kecelakaan lalu lintas meningkat hingga 100% dan dapat memberikan perawatan pra-rumah sakit dalam kecelakaan lalu lintas dnegan bantuan Basic First Aid Guide.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat pada Henti Jantung dan Bantuan Hidup Dasar
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Saputro, Sutiyo Dani;
Rosida, Nikma Alfi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3353
Reresusitasi jantung paru bergantung pada seberapa cepat penilaian dilakukan. Penolong yang berpengalaman dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa meningkatkan kemungkinan korban bertahan hidup. Tidak hanya petugas pelayanan kesehatan saja, tetapi orang awam, termasuk didalamnya remaja diharapkan untuk dilatih dalam bantuan hidup dasar (BLS) sebagai merupakan manuver sederhana namun sangat efektif untuk menghadapi situasi serangan jantung setiap saat. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dalam Bantuan Hidup Dasar pada remaja di Desa Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 35 orang dan mahasiswa keperawatan dan non keperwatan Universitas Kusuma Husada Surakarta serta Mahasiswa Instituto Ciencias De Saude Timor Leste yang berjumlah 236 orang. Hasil dari kegiatan tersebut adalah peningkatan status kesehatan masyarakat dan kemandirian masyarakat dengan tolak ukur kesiapan pengetahuan dan keterampilan memberikan bantuan hidup dasar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan bantuan hidup dasar meningkat hingga 100% dan keterampilan remaja dapat mempraktikan bantuan hidup dasar secara mandiri.
PREHOSPITAL CARE SIMULATION IMPROVES SELF-EFFICACY AND TRAFFIC ACCIDENT FIRST AID SKILLS
AFNI, ANISSA CINDY NURUL;
Saputro, Sutiyo Dani;
Barros, Carmelita
SYNTHESIS Global Health Journal Volume 2, Issue 1, 2024
Publisher : SYNTIFIC
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Background. Inappropriate actions when prehospital care for traffic accidents often lead to new injuries or death. The public needs to be trained in traffic accident first aid. To increase the self-efficacy and skills of the community to provide help appropriately, quickly, and accurately. This study aim was to determine the effect of prehospital care simulation on people's self-efficacy and skills in first aid for traffic accidents Research Method. This research was quantitative, Quasy experiment with pre and post-tests without a control group. The population was all adolescents of Waru Village, Karanganyar Regency, Indonesia, consisting of 78 people, with total sampling. The instruments used a self-efficacy questionnaire and checklist instructions for first aid skills in traffic accidents. Data analysis used the Wilcoxon test. Findings. The results showed that pre-hospital simulation of traffic accidents has an influence on adolescent self-efficacy in providing first aid for traffic accidents with a p-value was 0.000. The results showed that pre-hospital simulation of traffic accidents has an influence on adolescent skills in providing first aid for traffic accidents with a p-value of Skills 0.000. Conclusion. There is a difference between before and after prehospital care simulation on adolescents' self-efficacy and skills in first aid for traffic accidents. They try actively and get feedback from the actions taken, thus creating new experiences that affect their self-efficacy.
Improving Arterial Blood Gas Collection Skills in Students with SGA Electrical Phantom at Kusuma Husada University, Surakarta
Saputro, Sutiyo Dani;
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Rosida, Nikma Alfi;
Barros, Carmelita
IJCS: International Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2024): July-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55299/ijcs.v3i2.1093
Diagnostic examination using arterial blood gas can be used as a predictor of the cardiopulmonary condition of patients with critical conditions. Having a rapid diagnostic examination will speed up the treatment provided so that the patient survival rate will increase. GDA taking skills need to be trained and require adequate equipment so that researchers make community service with the aim of improving arterial blood gas taking skills in students using SGA Electrical Phantom at Kusuma Husada University, Surakarta. The service design uses Participatory Action Research (PAR) by involving students in carrying out GDA taking skills before and after using the SGA Electrical Phantom. Community Service was carried out at Kusuma Husada University, Surakarta, involving all final semester students with a sample size of 81 people in the Nursing Study Program. Data analysis used the Wilcoxon test. The results of community service show that there is a significant increase in teenagers' skills in BHD with an average value of 70.12 to 83.08 and the Wilcoxon test results obtained a p value of 0.0001
Peningkatakan Ketrampilan Pengambilan Gas Darah Arteri pada Mahasiswa dengan Virtual Reality System
Saputro, Sutiyo Dani;
Afni, Anissa Cindy Nurul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6436
Pemeriksaan diagnostik menggunakan gas darah arteri dapat digunakan sebagai prediktor kondisi kardiopulmonal pasien dengan kondisi kritiS. Adanya pemeriksaan diagnostic secara cepat maka akan mempercepat penagananan yang diberikan sehingga angka survival rate pasien akan semakin meningkat. Ketrampilan pengambilan GDA perlu dilatih dan memerlukan peralatan yang memadai sehingga peneliti membuat pengabdian Masyarakat dengan tujuan Peningkatakan Ketrampilan Pengambilan Gas Darah Arteri pada Mahasiswa Dengan Virtual Reality System di Universitas Kusuma Husada Surakarta. Desain pengabdian menggunakan Participatory Action Research (PAR) dengan melibatkan mahasiswa dalam melakukan ketrampilan pengambilan GDA sebelum dan sesudah penggunaan Virtual Reality. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Universitas Kusuma Husada Surakarta dengan melibatkan semua mahasiswa semester akhir dengan jumlah sampel 199 orang pada Program Studi Keperawatan. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan ketrampilan dalam melakukan pengambilan gda memiliki nilai rata-rata 73,72 tetapi setelah dilakukan penyuluhan dan Demonstrasi menggunakan virtual reality menunjukkan hasil ketrampilan pengambilan gda dengan nilai rata-rata 88,46. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,0001 yang berati ada peningkatan secara signifikan.
Perbedaan Pengaruh Pemberian Video dan Demonstrasi terhadap Keterampilan Penanganan Fraktur Tertutup Siswa SMA
Saputri, Mareta Nawang;
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Suparmanto, Gatot;
Saputro, Sutiyo Dani
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6479
Proporsi cedera patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas meningkat di seluruh dunia, dan patah tulang tertutup adalah salah satunya. Lingkungan sekolah merupakan tempat dengan risiko tinggi terjadinya cedera patah tulang tertutup yang sebagian besar terjadi karena cedera atau benturan keras, seperti kecelakaan, olahraga, atau karena jatuh. Hal ini membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat. Pentingnya pemahaman penolong dan penanganan yang baik maka perlu adanya pelatihan keterampilan tentang pertolongan penanganan patah tulang tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan setelah diberikan video dan demonstrasi terhadap keterampilan penanganan fraktur tertutup pada siswa di sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment dengan rancangan Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Ngemplak Boyolali, Indonesia. Pengambilan sampel dengan simple random sampling mendapatkan 88 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 44 responden kelompok intervensi dan 44 responden kelompok kontrol. Analisis bivariat menggunakan uji Mann-Whitney. Setelah diberikan edukasi dengan demonstrasi, keterampilan kelompok demosntrasi memiliki nilai maksimum 98 (2,3%) dan minimum 64 (4,5%), sedangkan kelompok videol memiliki nilai maksimum 79 (6,8%) dan minimum 52 (2,3%). Uji Mann-Whitney terhadap tingkat keterampilan penanganan fraktur tertutup pada kelompok demonstrasi dan kelompok video menunjukkan nilai p-velue sebesar 0,000 (P-velue < 0,05). terdapat perbedaan pengaruh video dan demonstrasi terhadap keterampilan penanganan fraktur tertutup pada siswa SMA.
The Superiority of Demonstration Over Video in Improving High School Students’ Skills in Closed Fracture Management
Saputri, Mareta Nawang;
Afni, Anissa Cindy Nurul;
Suparmanto, Gatot
Critical Medical and Surgical Nursing Journal Vol. 14 No. 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20473/cmsnj.v14i2.61585
Introduction: The number of fracture injuries caused by accidents is rising globally, with closed fractures being a common type. The school environment poses a high risk for such injuries, often due to falls, sports activities, or accidents. Prompt and proper treatment is essential. Therefore, it is important for students to be trained in handling closed fractures, particularly in using splint bandages correctly. This study aimed to analyze the difference in students’ skills in handling closed fractures after receiving education via videos versus demonstrations. Methods: This research used a quasi-experimental design with a posttest-only control group. The independent variable was the instructional method (video or demonstration), while the dependent variable was the students’ skills in handling closed fractures. The study involved first-grade high school students in Boyolali, Indonesia. A total of 88 students were selected through simple random sampling and divided equally into two groups: 44 in the intervention group (demonstration) and 44 in the control group (video). The Mann-Whitney test was used for bivariate analysis. Results: After the intervention, the demonstration group achieved a maximum score of 98 and a minimum of 64, while the video group scored a maximum of 79 and a minimum of 52. The Mann-Whitney test revealed a significant difference in skill levels between the two groups, with a p-value of 0.000 (p < 0.05). Conclusion: There is a significant difference in the effectiveness of video and demonstration methods on students' skills in handling closed fractures. The demonstration method proved to be more effective, as it provides students with direct, hands-on experience that enhances understanding and skill application. Future research should examine long-term skill retention and include larger, more diverse samples to enhance generalizability.