Abstract Domestic violence and early marriage are two complex issues that threaten the well-being of individuals and society at large. The purpose of the study was to analyze the contribution of religious extension workers in reducing the prevalence of domestic violence and early marriage cases, and the role in helping victims of the negative impact of these two phenomena. This research method involves a qualitative approach with in-depth interviews with several religious counselors in Batam city, also involving victims of domestic violence and early marriage to get a first-hand view of their experiences. The results showed that religious counselors have a significant role in educating the public about individual rights, mental health, and the importance of healthy relationships in the household. In addition, they also help in providing emotional and spiritual support to victims to cope with trauma and stress resulting from domestic violence and early marriage. While some challenges faced by religious extension workers, such as limited resources and diverse understanding in the community related to these issues. The importance of increased training and coordination between authorities, religious institutions, and community organizations needs to be improved to maximize the role of religious extension workers in addressing domestic violence and early marriage. Keywords: Role; Religious Smugglers; KDRT; Early Marriage. Abstrak KDRT dan pernikahan dini adalah dua isu kompleks yang mengancam kesejahteraan individu dan masyarakat secara luas. Tujuan upenelitian adalah untuk menganalisis kontribusi penyuluh agama dalam mereduksi prevalensi kasus KDRT dan pernikahan dini, dan peran dalam membantu korban dampak negatif dari dua fenomena ini. Metode penelitian ini melibatkan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada beberapa penyuluh agama di kota Batam, juga melibatkan korban KDRT dan pernikahan dini untuk mendapatkan pandangan langsung tentang pengalaman mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh agama memiliki peran yang signifikan dalam mengedukasi masyarakat tentang hak-hak individu, kesehatan mental, dan pentingnya hubungan yang sehat dalam rumah tangga. Selain itu, mereka juga membantu dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada korban untuk mengatasi trauma dan stres yang diakibatkan oleh KDRT dan pernikahan dini. Sementara beberapa tantangan yang dihadapi oleh penyuluh agama, seperti keterbatasan sumber daya dan pemahaman yang beragam dalam komunitas terkait isu-isu ini. Pentingnya peningkatan pelatihan dan koordinasi antara pihak berwenang, lembaga agama, dan organisasi masyarakat perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan peran penyuluh agama dalam menangani KDRT dan pernikahan dini. Kata Kunci: Peran; Penyuluh Agama; KDRT; Pernikahan Dini.
Copyrights © 2023