Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses serta terjadi peningkatan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih dalam sehari. Penggunaan obat antidiare seperti Imodium menimbulkan efek samping seperti sakit perut, mual, atau muntah, sehingga perlu alternatif pengobatan diare menggunakan bahan alam salah satunya daun mengkudu (Morinda citrifolia L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antidiare ekstrak metanol dan ekstrak akuades daun mengkudu terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan oleum ricini. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium. Hewan uji dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (CMC-Na 0,5%), kontrol positif (Imodium), kelompok ekstrak metanol dosis 300, 450, dan 600 mg/kgBB, dan kelompok ekstrak akuades dosis 300, 450, dan 600 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan oleum ricini. Parameter yang diamati meliputi frekuensi defekasi, konsistensi defekasi, dan berat feses. Hasil uji ekstrak metanol dan  ekstrak akuades daun mengkudu pada dosis 300 mg/kgBB secara signifikan mampu mengurangi frekuensi defekasi sebesar 67,39% dan 26,08%, serta meningkatkan konsistensi defekasi. Sedangkan ekstrak metanol dan ekstrak akuades dosis 600 mg/kgBB secara signifikan mampu mengurangi berat feses sebesar 112,4% dan 30,18%. Dosis terbaik ekstrak metanol dan ekstrak akuades yang berefek sebagai antidiare yaitu dosis 300 mg/kgBB untuk memperbaiki frekuensi defekasi dan konsistensi feses, sementara dosis 600 mg/kgBB untuk mengurangi berat feses.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023