cover
Contact Name
Andin Sefrina
Contact Email
andinsefrina09@gmail.com
Phone
+628156973254
Journal Mail Official
serulingmashealthjournal@gmail.com
Editorial Address
Jln.Raya Maos No.505, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap
Location
Kab. cilacap,
Jawa tengah
INDONESIA
Serulingmas Health Journal (SHJ)
ISSN : -     EISSN : 28090128     DOI : -
Core Subject : Health,
Serulingmas Health Journal (SHJ) merupakan jurnal yang berisi artikel hasil penelitian, dan atau kajian pustaka dalam bidang ilmu kesehatan secara umum. Tujuan utama penerbitan jurnal SHJ adalah menyediakan sarana publikasi bagi para dosen, akademisi dan peneliti untuk berbagi pengetahuan dan pemikiran di bidang Ilmu Kesehatan.
Articles 40 Documents
PERBANDINGAN UJI AKTIVITAS DAGING GEL DAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA MENCIT Linda Rohayani; Muhammad Fauzi Ramadhan; Definingsih Yuliastuti
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.784 KB)

Abstract

  Luka bakar merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Lidah buaya memiliki kandungan saponin, tanin, flavonoid dan polifenol yang memiliki efektivitas sebagai penyembuhan luka bakar. Beberapa hasil riset menunjukan adanya aktivitas penyembuhan luka pada hewan percobaan yang diberi ekstrak lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gel daun lidah buaya dan ekstrak etanol 70% daun lidah buaya sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membagi 4 kelompok percobaan yang terdiri dari kelompok Kontrol (+) (hewan uji + Bioplacenton), Kontrol (-) (hewan uji dengan luka bakar tanpa diberi perlakuan apapun), PI (hewan uji dengan luka bakar + ekstrak etanol 70% lidah buaya), PII (hewan uji dengan luka bakar + gel lidah buaya). Parameter penyembuhan luka bakar dilakukan dengan melihat tampilan morfologis, mengukur diameter luka, lama waktu penyembuhan luka dan persentase penyembuhan luka. Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak etanol 70% lidah buaya memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar lebih efektif dibandingkan dengan gel daun lidah buaya, serta ekstrak etanol 70% lidah buaya memiliki efektivitas penyembuhan luka yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif.  Kata Kunci: Luka bakar, Penyembuhan luka, Lidah buaya
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN OBAT NYAMUK ELEKTRIK CAIR DARI MINYAK ATSIRISERAI (Cymbopogon nardus (L) Randle): Ahmad Danu Pangestu; Definingsih Yuliastuti; Siti Mutripah
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.799 KB)

Abstract

Nyamuk termasuk jenis serangga yang banyak dijumpai sebagai vektor penyakit berbahaya bagi manusia seperti malaria dan demam berdarah dengue. Serai merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif geraniol yang berpotensi sebagai anti nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan obat nyamuk elektik cair dari minyak atsiri serai yang praktis dan tidak meninggalkan abu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, Sediaan obat nyamuk elektrik cair minyak atsiri serai dibuat dalam tiga formula yaitu, FI (5 %), FII (10%)  dan FIII (15 %). Efektivitas sediaan cair anti nyamuk minyak atsiri serai dilakukan dengan membandingkan jumlah nyamuk yang mati antar kelompok percobaan. Hasil percobaan menunjukan bahwa sediaan elektrik cair dari minyak atsiri serai memiliki efektivitas sebagai antinyamuk. Walaupun memiliki potensi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Sediaan elektrik cair minyak atsiri serai FIII memiliki kemampuan paling efektif membunuh nyamuk dibandingkan dengan FI dan FII, dengan jumlah rata-rata kematian nyamuk sebanyak 8 nyamuk pada jam ke 3, dibandingkan kematian nyamuk pada FI sebanyak 5 nyamuk dan FII sebanyak 6 nyamuk. Hasil uji statistik dengan taraf kepercayaan 95% menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara FI, FII, dan FIII.   Kata Kunci :Nyamuk, tanaman serai, obat nyamuk elektrik cair, geraniol.
Uji aktivitas infusa daun afrika(vernonia amygdalina Delile) sebagai anti diabetes pada mencit(mus musculus) galur BALB/c Muhammad Puput Asari; Definingsih Yuliastuti; Siti Mutripah
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.3 KB)

Abstract

  Diabetes melitus disebabkan oleh kelainan sekresi insulin atau resistensi terhadap insulin. Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delille) memiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang berpotensi dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk  membuktikan apakah infusa daun afrika memiliki potensi sebagai antidiabetes pada mencit galur BALB/c. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membuat 5 kelompok perlakuan sebagai berikut kelompok perlakuan I dengan pemberian 5% infusa daun afrika, perlakuan II dengan pemberian10% infusa daun afrika, perlakuan III dengan pemberian 15% infusa daun afrika, kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol sehat. Mencit diinduksi aloksan dengan dosis 175 kg/BB sampai mencit dinyatakan diabetes melitus, kemudian dilakukan pengujian antidiabetes masing-masing kelompok perlakuan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukan kelompok perlakuan II dan perlakuan III memiliki penurunan kadar gula darah yang berbeda signifikan ( p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol negatif. Persentase penurunan kadar gula darah tertinggi yaitu pada perlakuan III sebesar 39.43%, dibandingkan dengan perlakuan II sebesar 36.67%, dan perlakuan I sebesar 11.49%.   Kata Kunci: Diabetes melitus, daun afrika, antidiabetes.
GAMBARAN UJI KUALITATIF BENZODIAZEPINE MENGGUNAKAN METODE STRIP TEST PADA URINE MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI SURAKARTA Rosalinda; Tri Harningsih
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.992 KB)

Abstract

Beban stres atau rasa cemas yang dirasa berat juga dapat memicu seseorang untuk berperilaku negatif, salah satunya penyalahgunaan NAPZA. Benzodiazepin merupakan golongan IV psikotropika kategori kelompok obat-obatan yang berfungsi sebagai anti kejang, relaksan otot, hipnotik dan tranqulizer (obat penenang). Benzodiazepin menjadi obat pilihan pertama untuk gangguan kecemasan menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya psikotropika benzodiazepin pada mahasiswa tingkat akhir di Surakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Uji kualitatif menggunakan metode strip test. Menggunakan 10 sampel urine sewaktu yang diperoleh dari mahasiswa. Hasil uji benzodiazepine negatif ditunjukkan dengan terbentuknya 1 strip pada garis kontrol dan garis test. Pencelupan strip test dilakukan selama 15-20 detik dan pembacaan tidak boleh lebih dari 5 menit. Hasil menunjukkan bahwa semua sampel urine yang diperiksa negatif tidak mengandung benzodiazepine. Seluruh sampel urine mahasiswa yang diperiksa negatif tidak mengandung benzodiazepine Kata Kunci : benzodiazepine, mahasiswa, strip test, urine
Penerapan Terapi Boneka Tangan Untuk Menurunkan Ansietas Akibat Efek Hospitalisasi Pada Anak Kejang Demam Kurni Zulfiani Aulia; Andin Sefrina; Intan Diah Pramithasari
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.262 KB)

Abstract

Kejang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kondisi tubuh berupa kejang berulang, epilepsi, hemiparese, dan gangguan perkembangan yang mengharuskan anak dirawat di rumah sakit. Kondisi tersebut menimbulkan efek hospitalisasi pada anak sehingga menyebabkan kecemasan, trauma, dan frustasi. kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Terapi bermain boneka tangan merupakan salah satu teknik dengan memainkan boneka tangan untuk membantu menurunkan ketegangan emosional yang dirasakan pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif pada 1 orang responden dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dianalisis menggunakan pre-test dan post-test pada setiap tindakan terapi bermain. Terapi bermain boneka tangan terbukti efektif untuk menurunkan ansietas karena efek hospitalisasi pada anak usia toddler dengan kejang demam. Tenaga kesehatan hendaknya dapat mengembangkan aplikasi atraumatic care selama perawatan serta pemeriksaan psikologik untuk meminimalkan adanya dampak hospitalisasi yang dapat berimbas pada fisik maupun psikis anak dan mengembangkan terapi bermain agar kecemasan dan stress anak selama perawatan dapat teratasi. Kata Kunci: Kejang Demam, Ansietas, Terapi Bermain Boneka Tangan
FORMULASI DAN EVALUASI LOTION REPELLENT NYAMUK KOMBINASI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT SERTA SERAI WANGI Edza Fatikhatunnida; Wahyunita Yulia Sari; Muhamad Fauzi Ramadhan
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.522 KB)

Abstract

Nyamuk merupakan serangga yang berperan sebagai vektor penyakit bagi manusia seperti gajah, malaria, demam berdarah. Gigitan nyamuk dapat dihindari dengan berbagai cara salah satunya penggunaan lotion repellent nyamuk. Daun jeruk purut, dan serai wangi merupakan beberapa tanaman yang memiliki kandungan senyawa minyak atsiri dan berpotensi sebagai repellent nyamuk. Tujuan dari penelitian ini membuat sediaan lotion repellent nyamuk kombinasi minyak atsiri daun jeruk purut dan serai wangi dengan konsentrasi masing-masing FI (10%), FII (12,5%), FIII (15%) serta melakukan evaluasi sediaan lotion. Hasil penelitian menunjukkan lotion FI, FII, FIII berwarna putih hingga putih tulang, beraroma khas dan berbentuk kental. Lotion FI memiliki pH 6,95 ± 0,005, FII 6,97± 0,005, FIII ± 0,005 sehingga memenuhi persyaratan pH (4,5-8). Pada uji daya sebar FI dengan diameter 6,10 ± 0,100, FII 6,47 ± 0,115, FIII 6,73 ± 0,057 sehingga memenuhi persyaratan (5-7 cm). Pada uji daya lekat FI 0,27±0,043, FII 0,24±0,080, FIII 0,19±0,051 sehingga tidak memenuhi persyaratan (>1 detik). Lotion FI dan FII memiliki stabilitas yang baik, namun pada FIII mengalami creaming. Lotion yang paling baik adalah FII, karena selain memiliki stabilitas yang baik, bentuknya juga lebih baik dan memiliki warna serta aroma yang lebih kuat dibanding FI.
HUBUNGAN KETIDAKPATUHAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN HIPERGLIKEMI PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 Elsiyani; Onieqie Ayu Dhea Manto; Cynthia Eka Fayuning Tjomiadi
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.961 KB)

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 paling banyak terjadi yakni sebesar 90-95% dari kejadian diabetes melitus. Hal tersebut dipicu oleh perubahan gaya hidup masyarakat kesadaran deteksi dini diabetes, kurang aktivitas fisik dan pola makan yang salah. Salah stau kunci utama pengobatan DM adalah melalui pola diet. Namun hal ini sering menjadi kendala dalam proses pengobatan DM itu sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara ketidakpatuhan pola diet dengan kejadian hiperglikemi pada DM tipe 2. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 73 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman’s rho dengan α = 0,05. Dari hasil uji statistik Spearman’s rho didapatkan nilai signifikan 0,048 < 0,05 menunjukkan ada hubungan antara ketidakpatuhan pola diet dengan kejadian hiperglikemi pada DM tipe 2 . Kesimpulan: Ketidakpatuhan pola diet merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kejadian hiperglikemi pada DM tipe 2 apabila semkin patuh seseorang maka semakin stabil dalam menjaga gula darah.
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI KOMPLIKASI RAWAT JALAN DI RSUD CILACAP BERDASARKAN JJNC 7 Ismi Dafngiatul Ngulum; Bambang Purwoko; Triyo Nova
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.199 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi dan berkaitan dengan penurunan usia harapan manusia. Pravalensi hipertensi di Indonesia masih tinggi, maka dibutuhkan usaha untuk menekannya. Ketidaksesuaian pemilihan obat diidentifikasi apabila antihipertensi yang diberikan tidak sesuai dengan drugs of choice seperti yang dimaksud dalam JNC 7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian peresepan obat antihipertensi komplikasi berdasarkan JNC7 dengan mengevaluasi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian non ekperimental dengan analis deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada data rekam medik dari pasien hipertensi komplikasi di RSUD Cilacap tahun 2020-2022 secara retrospektif dan secara langsung atau cross sectional . Hasil penelitian menunjukan kesesuian peresepan obat antihipertensi tepat indikasi 74,1%, tepat obat 74,1% dan tepat dosis 81,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat beberapa pasien yang belum sesuai dengan ketepatan pasien, ketepatan indikasi dan ketepatan obat sehingga perlu pengawasan terhadap pemberian obat antihipertensi.
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI DESA SARWADADI KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP Liyanti Esa Fitriyani; Wahyunita Yulia Sari; Muhamad Fauzi Ramadhan
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.131 KB)

Abstract

Tumbuhan berkhasiat obat telah digunakan dalam pengobatan tradisional sejak zaman prasejarah secara konvensional dan beralih dari generasi ke generasi yang akan datang. Mahluk hidup berkembang dan berinteraksi dengan mahluk hidup lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tumbuhan berkhasiat yang diketahui dan digunakan dan oleh masyarakat Desa Sarwadadi. Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan mendeskripsikan hasil pengamatan tentang penggunaan tumbuhan berkhasiat obat. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 116 jenis tumbuhan berkhasiat obat. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah bagian daun 38,18%. Masyarakat Desa Sarwadadi menggunakan tumbuhan berkhasiat obat untuk mengobati penyakit seperti penyakit kronis, penyakit menular, penyakit tidak menular dan untuk perawatan kesehatan.
TINGKAT KEPATUHAN PASIEN PADA PENGOBATAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS CILACAP UTARA I Rifky Andre Fio; Supriani Supriani; Bambang Purwoko
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.771 KB)

Abstract

Tingkat prevalensi penderita Diabetes Melitus terus meningkat setiap tahunnya. Cara untuk mencapai kadar gula darah normal adalah melalui kepatuhan dalam menjalani pengobatan. Ketidakpatuhan pasien Diabetes Melitus dalam menjalani pengobatan dapat mengakibatkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan resiko komplikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien Diabetes Melitus dalam menjalani pengobatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Cilacap Utara 1 dengan jumlah sampel sebesar 93 orang. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 73 responden (78,5%) patuh dalam menjalani pengobatan diabetes melitus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit diabetes melitus lebih banyak diderita oleh perempuan sebanyak 61 pasien (65,6%), dan lansia akhir sebanyak 49 pasien (52,7%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik pasien dengan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan diabetes melitus.

Page 1 of 4 | Total Record : 40