Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan membuktikan penerapan metode pelatihan pliometrik dalam meningkatkan power otot tungkai atlet PPLM Bali. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas adalah metode pelatihan pliometrik sedangkan sebagai variabel terikat adalah power otot tungkai. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet PPLM Bali. Data diperoleh dengan tes awal dan akhir yaitu power otot tungkai. Data dianalisis menggunakan statistik infrensial melalui uji t-tes pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power otot tungkai dengan tes loncat tegak, (p < 0.008), (2) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power otot tungkai dengan tes loncat tegak, tes laboratorium (p < 0.003), (3) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power otot tungkai dengan tes loncat tegak, tes lapangan sebesar 8.64 %, (4) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power otot tungkai dengan tes loncat tegak, tes laboratorium sebesar 5.04 %, (5) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power tungkai dengan tes loncat tanpa awalan/standing broad jump (p < 0.000), dan (6) terdapat peningkatan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir terhadap power tungkai dengan tes loncat tanpa awalan/standing broad jump sebesar 23 %Â The purpose of this study was to assess and prove the application of plyometrics training methods to improve limb muscle power athletes PPLM Bali. This study consisted of independent variables is plyometrics training methods, while the dependent variable is the leg muscle power. The research method using a quasi-experimental methods. The sample in this study is the athletes PPLM Bali. Data obtained with the test beginning and the end namely leg muscle power. Data were analyzed using a statistical test infrensial through t-test at a significance level of 5%. The results showed that: (1) there is a significant improvement between the initial tests and final test against power leg muscle with a test jump upright, (p <0.008), (2) there is a significant improvement between the initial tests and final test against power leg muscle with a test jump upright, laboratory tests (p <0.003), (3) there is a significant improvement between the initial tests and final test against power leg muscle with a test jump upright, field tests of 8.64%, (4) there is a significant increase between tests initial and final test against power leg muscle with a test jump upright, laboratory tests for 5:04%, (5) there is a significant improvement between the initial tests and final test against power leg with a test jump without prefix / standing broad jump (p <0.000), and (6) there is a significant improvement between the initial test and final test against power leg with a diving tests without prefix / standing broad jump of 23%
Copyrights © 2016