Latar Belakang: Risiko perilaku kekerasan merupakan kondisi dimana suatu keadaan seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan baik secara fisik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sehingga seseorang dengan risiko perilaku kekerasan cenderung menunjukkan perubahan perilaku seperti mengancam, gelisah, dan agresif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus yaitu dengan penerapan strategi pelaknaan selama 2 hari dimana hari pertama diberikan strategi pelaksanaan 1 dan 2 kemudian di hari kedua diberikan strategi pelaksanaan 3 dan 4, pada hari selanjutnya diberikan intervensi senam aerobic low impact selama 4 hari terdiri dari 4 sesi yang dilakukan dengan durasi selama 15-30 menit pada tiap pertemuan. Hasil: Setelah menerapkan strategi pelaksanaan dan terapi senam aerobic low impact ditemukan adanya penurunan tanda-tanda dari risiko perilaku kekerasan dari sebelum diberikan strategi pelaksanaan dan terapi senam aerobic low impact yaitu mata tidak lagi melotot, intonasi bicara rendah dan tangan tidak  mengepal, dan setelah diberikan strategi pelaksanaan dan terapi senam aerobic low impact tanda tanda dari risiko perilaku kekerasan itu menurun. Kesimpulan: Pemberian intervensi strategi pelaksanaan dan senam aerobic low impact mampu menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024