Rabies merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui hewan atau zoonosis, dan sering dikenal dengan sebutan penyakit "anjing gila". Tingginya angka kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh virus rabies terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang penyakit rabies serta kurangnya tindakan preventif yang diambil setelah digigit oleh hewan penular rabies. populasi yang paling rentan menjadi korban rabies adalah anak-anak. Alasan mengapa yang paling terkena dampaknya adalah anak-anak kemungkinan besar karena kedekatan alami mereka dengan hewan, khususnya kucing dan anjing. Apalagi, anak-anak umumnya tidak mengetahui kapan dirinya berisiko terkena rabies. Kadang-kadang anak-anak memprovokasi hewan untuk menggigit mereka sebagai akibat dari pelemparan batu, pemukulan, pengejaran, atau lari saat melihat hewan tersebut. Oleh karena itu, kesadaran dan pendidikan adalah kuncinya.. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode quasi-eksperimental onegroup pretest-postest design. Dengan populasi 150 siswa dan sampel 34 siswa dengan pemberian edukasi tentang pencegahan rabies. Dengan menggunakan uji statistik wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan nilai P = 0.000 (< 0.05), artinya ada perbedaan rata-rata antara pengetahuan siswa sebelum dan sesudah intervensi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya perubahan pengetahuan dalam pemberian edukasi pencegahan rabies terhadap peningkatan pengetahuan siswa SMA Swasta Mulia Pratama Medan.
Copyrights © 2024