Adolescent Posyandu is a form of Community Resource Health Effort (UKBM) which is managed and organized by, by, for and with the community including adolescents in health development, in order to improve the health status and healthy living skills of adolescents. The youth posyandu in Padaan Village is not running optimally because of the low participation of teenagers. This is because teenagers are afraid of health checks that use needles and teenagers don't want to go if their friends don't go to the youth posyandu. The aim of this research was to determine teenagers' perceptions of youth posyandu in Padaan Village. This research design uses descriptive quantitative research. The population of this study was 447 teenagers aged 10-18 years with a sample of 82 determined using proportional stratified random techniques. Data analysis uses univariate analysis because the research variable is only one variable, namely adolescent perception. The results of this research show that the majority of Padaan Village teenagers' perceptions of the youth posyandu are generally good, 44 people (54%). Most perceptions of vulnerability are in the moderate category 63%, perceived severity is mostly adequate 79%, perceived benefits are mostly adequate 49%, perceived obstacles are mostly adequate 71%, most cues to action are adequate 52%, and most self-confidence (self-efficacy) is sufficient 56%. Conclusions and Suggestions the implications of this research are that implementers of the youth posyandu program can form role models/peer support for teenagers with the aim of inviting and motivating teenagers to take part in youth posyandu and youth posyandu can be implemented in every hamlet to increase youth participation. ABSTRAK Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam pembangunan kesehatan, guna meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja. Posyandu remaja di Desa Padaan belum berjalan maksimal karena rendahnya partisipasi remaja hal ini dikarenakan remaja takut cek kesehata yang menggunakan jarum dan remaja tidak mau pergi jika temannya tidak pergi ke posyandu remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi remaja terhadap posyandu remaja di Desa Padaan. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 447 remaja berusia 10-18 tahun dengan sampel 82 yang ditentukan menggunakan teknik propotional stratified random. Analisis data menggunakan analisis univariat karena varibel penelitian hanya satu variabel yaitu persepsi remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar persepsi remaja Desa Padaan terhadap posyandu remaja secara umum baik 44 orang (54%). Sebagian besar persepsi kerentanan dengan kategori cukup 63%, persepsi keparahan sebagian beasr cukup 79%, persepsi manfaat sebagian besar cukup 49%, persepsi hambatan sebagian besar cukup 71%, sebagian besar isyarat bertindak (cues to action) cukup 52%, dan sebagian besar kepercayaan diri (self efficacy) cukup 56%. Implikasi penelitian ini pelaksana program posyandu remaja dapat membentuk role model/peer support untuk remaja tujuannya untuk mengajak dan memotivasi remaja mengikuti posyandu remaja serta posyandu remaja bisa dilaksanakan disetiap dusun untuk meningkatkan partisipasi remaja.
Copyrights © 2024