Mentimun merupakan komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia. Tingkat produksi mentimun di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga tahun 2021, namun pada tahun 2022 produksi mentimun mengalami penurunan. Tahun 2018 produksi ketimun sebanyak 433.931 ton, tahun 2019 sebanyak 435.975 ton, tahun 2020 sebanyak 441.286 ton, tahun 2021 sebanyak 471.941 ton. Pada tahun 2022 produksi akan turun menjadi 444.057 ton (BPS, 2022). Peningkatan produksi mentimun juga dapat menggunakan urban farming yang salah satunya menggunakan sistem hidroponik. Sistem hidroponik sangat membutuhkan media tanam sebagai tempat tumbuhnya sistem perakaran tanaman agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal dengan menggunakan media tanam yang tepat. Penelitian ini menggunakan media tanam berupa cocopeat, arang sekam, dan arang kayu. Selain menggunakan media tanam, penelitian ini menggunakan konsentrasi MKP 270 ppm, 420 ppm, dan 570 ppm. Penambahan konsentrasi monopotassium fosfat dengan semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap hasil produksi mentimun. Media tanam berpengaruh nyata terhadap semua variabel penelitian kecuali diameter buah. Cocopeat berpengaruh nyata terhadap produksi mentimun dibandingkan dengan media arang sekam dan media arang kayu. Interaksi antara penambahan konsentrasi monopotassium fosfat dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap produksi mentimun. Kata Kunci: Mentimun, Hidroponik, Media tanam, MKP
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024