Pengendalian penyakit busuk pangkal batang (BPB) hingga saat ini berfokus kepada kegiatan preventif, sehingga diperlukan teknik pengendalian secara kuratif untuk melengkapi teknik pengendalian yang sudah ada. Penggunaan fungisida organik merupakan salah satu solusi yang ramah lingkungan. Ekstrak bawang putih (GE) dan polifenol (P) memiliki aktivitas antifungal terhadap berbagai jenis cendawan. Kombinasi kedua senyawa ini diharapkan mampu membentuk interaksi sinergistik yang efektif mengendalikan G. boninense secara kuratif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antifungal kombinasi GE dan P (GE+P) terhadap G. boninense, menentukan konsentrasi optimum yang dapat mematikan G. boninense secara in vitro, serta membuat formulasi fungisida organik dari GE+P. Pengujian in vitro menggunakan teknik peracunan media, sedangkan untuk uji kompatibilitas menggunakan metode checkerboard assay. Evaluasi kapasitas pertumbuhan inokulum G. boninense yang diuji dilakukan dengan Bavendamm test. Sedangkan untuk evaluasi efek kuratif kombinasi GE+P dilakukan dengan uji tetes dan semprot pada koloni G. boninense. Pengamatan kerusakan miselium akibat pengujian kontak dilakukan dengan scanning electron microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi GE+P memiliki interaksi sinergistik dan mampu merusak jaringan miselium G. boninense pada konsentrasi minimum 0,4%. Pengamatan SEM menunjukkan kerusakan parah jaringan miselium G. boninense pada aplikasi dengan konsentrasi 1,6%. Formulasi fungisida organik kombinasi GE+P berhasil membentuk larutan yang homogen dan stabil dengan penambahan surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS). Pengujian daya simpan formulasi fungisida organik menunjukkan kestabilan dan tidak adanya penurunan efektivitas setelah disimpan selama enam bulan.
Copyrights © 2024