Dewasa ini peminat drama longser semakin menurun, hal itu disebabkan oleh sajian cerita yangditampilkan tidak sesuai dengan keadaan di masa sekarang. Tujuan diadakan penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan karya sastra, khususnya naskah longser kemudianditerapkan sebagai bahan pembelajaran di SMA/MA/SMK. Penulis menggunakan dua metodepenelitian, yaitu metode deskriptif analitis dan struktural-semiotik. Sumber data yang digunakandalam penelitian ini adalah dari kumpulan naskah drama karya H.R Hidayat Suryalaga yang tidakditerbitkan, difokuskan pada dua naskah longser yang berjudul “Mad Toing†dan “Tisolédatâ€.Setelah proses identifikasi terhadap naskah longser tersebut dapat dideskripsikan kedua naskahtersebut bertemakan tentang kemanusiaan yaitu mengenai masalah moral dan masalah sosial yangsedang berlangsung.Kata Kunci: naskah longser, bahan pangajaran, struktural-semiotikAbstractNowadays interest in the longser drama is increasingly declining, which is due to the fact thatits presentation does not ô€‚¿t with the current situation. The goal of this study was to identify anddescribe literature works, in particular the manuscript of longser as a teaching material at SMA/MA/SMK. Two research methods were used, namely a descriptive analytical method and a structuralsemioticmethod. The data stemmed from the unpublished collection of drama manuscripts by H.RHidayat Suryalaga, focusing on two longser manuscripts entitled “Mad Toing†and “Tisolédatâ€.Examination of the manuscripts indicates that the main theme of the texts is humanity, speciô€‚¿callythe moral and social issue in modern day times.Keywords: longser manuscript, teaching material, structural-semiotic
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013