Salah satu permasalahan penting yang dihadapi Indonesia ledakan penduduk. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program keluarga berencana dengan membentuk BKKBN. Pada tahun 2019, EFA di Kabupaten Kupang Tengah sebanyak 4584 dan data cakupan KB terbanyak adalah peserta KB suntik DMPA yaitu 2.042 akseptor. Masalah utama dalam pemberian KB suntik adalah perdarahan yang tidak teratur. Hingga 25% pasien menghentikan pengobatan pada tahun pertama karena perdarahan tidak teratur. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh penggunaan KB Suntik DMPA terhadap kejadian amenorrhea di Puskesmas Tarus. Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan memenuhi kriteria inklusi yakni akseptor KB DMPA dengan cara non random sampling sebanyak 360 akseptor. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan nilai p<0.005. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh umur, pendidikan dan pekerjaan terhadap kejadian amenorrhea dengan p value > 0.005. Namun hasil penggunaan KB suntik DMPA dalam jangka waktu lama menunjukkan adanya pengaruh dengan nilai p-value sebesar 0.001.
Copyrights © 2024