Latar belakang: Semakin berkembangnya transformasi digital di dunia kesehatan, pemerintah menuntut seluruh fasilitas layanan kesehatan terutama rumah sakit untuk mengimplementasikan rekam medis elektronik sebagai upaya dalam mempermudah pelayanan Kesehatan. Di RSUD Bahteramas sendiri dalam proses implementasi rekam medis elektronik di instalasi rawat jalan yang tentunya banyak hal yang perlu dipersiapkan seperti kesiapan sumber daya manusia, infrastruktur, tata kelola kepemimpinan dan budaya kerja organisasi. Tingkat kesiapan suatu fasilitas pelayanan Kesehatan dalam implementasi rekam medis elektronik perlu dilakukan agar bisa membantu dalam mengoptimalisasi penerapan rekam medis elektronik. pengukuran kesiapan penerapan rekam medis elektronik di RSUD Bahteramas menggunakan Electronic Health Record (EHR) Assessment and Readiness Starter Assessment oleh Doctor’s Office Quality-Information Technology (DOQ-IT).Tujuan : Menganalisis kesiapan RSUD Bahteramas dalam menerapkan rekam medis elektronik di instalasi rawat jalan.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi mengukur tingkat kesiapan penerapan rekam medis elektronik di instalasi rawat jalan menggunakan EHR Assessment and Readiness Starter Assessment oleh Doctor’s Office Quality-Information Technology (DOQ IT). Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang.Hasil: Hasil analisis dalam penerapan rekam medis elektronik di RSUD Bahteramas dinilai cukup siap, dilihat dari beberapa area penilaian diantaranya sumber daya manusia berada pada range II, budaya kerja organisasi berada pada range III, tata Kelola kepemimpinan berada pada range III dan infrastruktur berada pada range III. Akan tetapi masih diperlukan perhatian seperti penambahan komputer dokter, perbaikan jaringan serta keterlibatan pasien dalam mendukung penerapan rekam medis elektronik.Kesimpulan: Secara keseluruhan kesiapan penerapan rekam medis elektronik di RSUD Bahsteramas berada pada range II dalam interpretasinya menunjukkan bahwa, ada kemampuan yang baik di beberapa komponen kesiapan, namun ada pula beberapa kelemahan di beberapa komponen, sehingga diperlukan identifikasi dan antisipasi lebih lanjut pada komponen yang lemah, agar implementasi bisa tetap berjalan baik.
Copyrights © 2024