Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGGUNAAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI RUMAH SAKIT (SIRS) Pataha, Muhamad Faisal; Sanjaya, Guardian Yoki; Trisnantoro, Laksono
Jurnal Informatika Vol 8, No 2 (2014): Juli
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.717 KB) | DOI: 10.26555/jifo.v8i2.a2059

Abstract

Penggunaan open source software (OSS) merupakan sebuah pilihan yang diambil oleh rumah sakit untuk menghemat anggaran dan kemudahan dalam pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIRS). Penggunaan OSS juga mendukung program pemerintah “Indonesia Goes Open Source”. Sayangnya masih sedikit bukti seberapa jauh OSS digunakan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana OSS di rumah sakit dan bagaimana OSS digunakan untuk pengembangan SIRS pada rumah sakit yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus, mengunakan tipe multikasus holistik. Proses pengumpulan data menggunakan instrumen observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini adalah manajer, staff dan programmer pada unit teknologi informasi di 3(tiga sampel) rumah sakit dengan karakteristik yang berbeda. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa OSS telah digunakan rumah sakit baik untuk kegiatan umum maupun khusus, yaitu pengembangan SIRS. Faktor biaya secara umum bukan merupakan faktor utama ketika memutuskan untuk mengunakan OSS padapengembangan SIRS. Peran vendor yang memiliki komitmen dalam pengembangan SIRS berbasis OSS berpengaruh terhadap keberlangsungan SIRS di rumah saki. Selain itu transfer pengetahuan dan dukungan dari universitas juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan rumah sakit dalam penggunaan OSS untuk pengembangan SIRS.Kata Kunci: Open Source Software, Sistem Informasi Rumah Sakit.
INTEGRASI SISTEM INFORMASI: AKSES INFORMASI SUMBER DAYA FASILITAS KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUJUKAN Lazuardi, Lutfan; Sanjaya, Guardian Yoki; Hanifah, Nimah; Prakosa, Hendri K.
SISFO Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), utilisasi pelayanan kesehatan semakin tinggi melalui pelayanan rujukan berjenjang. Sayangnya ketersediaan informasi sumber daya fasilitas kesehatan menyebabkan pelayanan rujukan dan kegawat-daruratan kurang optimal. Disisi lain, teknologi informasi dan komunikasi dapat memfasilitasi pelayanan rujukan melalui penyediaan informasi sumber daya fasilitas kesehatan di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi terintegrasi untuk mendukung pelayanan rujukan dan kegawat-daruratan medis di DI Yogyakarta. Penelitian dilakukan secara kualitatif untuk menganalisa kebutuhan informasi sumber daya fasilitas kesehatan, merancang integrasi antar sistem informasi secara elektronik, serta penyediaan layanan informasi sumber daya fasilitas kesehatan bagi pengguna. Sebagian besar fasilitas kesehatan, baik layanan primer maupun rumah sakit sudah memiliki sistem informasi elektronik. Sistem informasi terintegrasi dikembangkan untuk mengumpulkan data sumber daya fasilitas kesehatan, dengan mengintegrasikan berbagai macam sistem yang digunakan melalui teknologi web service.
Keefektifan SMS Reminder Sebagai Media Promosi Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil Herlina, Sri; Sanjaya, Guardian Yoki; Emilia, Ova
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) SNIMed IV (2013)
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komplikasi selama kehamilan menyebabkan lebih dari 530.000 kematian perempuan di dunia. Kondisiinidiperparah akibat terlambatnya penanganan, malnutrisi dan anemia. Strategi promosi kesehatan masih menjadi strategi penting penurunan morbiditas dan mortalitas akibat kehamilan. Termasuk memanfaatkan teknologi Mobile (mHealth). Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat teknologi SMS sebagai media promosi kesehatan, khususnya terhadap pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi dan asupan gizi. Rancangan penelitian quasi eksperimental onegrouppreposttestdesign dilakukan pada 49 ibu hamil trimesterI dan II di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Hasil pre-test dan post-testmenunjukkan adanya peningkatan pemahaman ibu hamil terhadap komplikasi kehamilan dan asupan gizi setelah dilakukan intervensi promosi berbasis SMS (p<0,05). SMS reminder ini dipersepsikan mudah, menarik dan inovatif. Media SMS terbukti bermanfaat untuk menyampaikan informasi kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesadaran ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan rutin (Antenatalcare) pada tenaga medis.
Peran Puskesmas dalam Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Bantul Lucia Sri Rejeki; Mubasysyir Hasanbasri; Guardian Yoki Sanjaya
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.388 KB) | DOI: 10.22146/jkki.v1i3.25042

Abstract

Health Center’s Role Alert Village’s Development in Bantul RegencyBackground: Alert village is a village where the residents have the readiness of resources, the ability, and the intention to independently prevent and overcome health problems or threats, disaster, and emergency. Health center has a duty as the facilitator of the alert village’s development, where besides providing basic medical care, health center is expected to be able to carry out the mobilization and the community empowerment. If the facilitation process succeeded, it can evoke intentions and community independence in health, so that alert village’s liveliness comes from community’s initiative and is not from health center. This kind of development strategy leads to community development. Objective: This research aims to review the role of health center within alert village’s development, especially towards the facilitation of alert village’s development. Method: This research uses the qualitative descriptive method along with a case study design, to describe health center’s perception towards alert village’s development and health center’s role as the alert village’s facilitator. The subjects of this research are the heads of health centers and midwife coordinators, as well as the community leaders: the heads of the public’s welfare affair and the chief of village’s women organization. The datas are collected through in-depth interviews. Results: This research showed various activities of Community-Based Health Efforts as the form of alert village’s implementation. The facilitation which health center provides to actualize active alert village had not showed community development, but rather a social mobilization. The obstructions are that health center has not been provided with facilitation techniques and the community’s culture is less independent in health. Conclusion: Alert village’s development towards community development has not been utterly well responded by the community.Keywords: Facilitation, Alert village, Community development.Latar Belakang: Pengembangan masyarakat menjadi salah satu topik yang paling populer didalam konteks intervensi ke- sehatan masyarakat. Di Indonesia, Desa Siaga merupakan ben- tuk pengembangan masyarakat di bidang kesehatan. Desa Sia- ga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber- daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah/ancaman kesehatan, bencana dan kega- watdaruratan secara mandiri. Puskesmas memiliki tugas seba- gai fasilitator pengembangan desa siaga, dimana selain mem- berikan pelayanan medis dasar, diharapkan mampu melaksana- kan tugas penggerakan dan pemberdayaan masyarakat. Fasili- tasi pengembangan desa siaga ini tergantung kemampuan pus- kesmas, disini diharapkan puskesmas mampu menerapkan prin- sip-prinsip fasilitasi yang efektif. Apabila proses fasilitasi ber- hasil akan menumbuhkan kemauan dan kemandirian masya- rakat di bidang kesehatan, sehingga keaktifan desa siaga ber- asal dari inisiatif masyarakat bukan dari puskesmas. Fasilitasi pengembangan seperti ini mengarah pada community devel- opment. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terha- dap peran puskesmas dalam fasilitasi pengembangan desa siaga. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus, untuk mendeskripsikan peran puskesmas sebagai fasilitator desa siaga. Subyek penelitian adalah kepala puskesmas dan bidan koordinator, serta tokoh masyarakat : kepala bagian kesejahteraan rakyat desa, ketua Tim Penggerak PKK desa, dan kader kesehatan. Data dikumpul- kan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil: Desa siaga telah dilaksanakan dengan berbagai kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), namun belum semuanya berjalan seperti yang diharapkan. Puskesmas telah berupaya dalam mendampingi pengembangan desa siaga, namun fasilitasi yang dilakukan puskesmas belum mewujudkan community development, melainkan lebih kearah mobilisasi sosial. Kesimpulan: Pengembangan desa siaga kearah community development belum terwujud dalam masyarakat.Kata Kunci : Fasilitasi, Desa siaga, Community development.
PENGGUNAAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI RUMAH SAKIT (SIRS) Muhamad Faisal Pataha; Guardian Yoki Sanjaya; Laksono Trisnantoro
Jurnal Informatika Vol 8, No 2 (2014): Juli
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.717 KB) | DOI: 10.26555/jifo.v8i2.a2059

Abstract

Penggunaan open source software (OSS) merupakan sebuah pilihan yang diambil oleh rumah sakit untuk menghemat anggaran dan kemudahan dalam pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIRS). Penggunaan OSS juga mendukung program pemerintah “Indonesia Goes Open Source”. Sayangnya masih sedikit bukti seberapa jauh OSS digunakan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana OSS di rumah sakit dan bagaimana OSS digunakan untuk pengembangan SIRS pada rumah sakit yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus, mengunakan tipe multikasus holistik. Proses pengumpulan data menggunakan instrumen observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini adalah manajer, staff dan programmer pada unit teknologi informasi di 3(tiga sampel) rumah sakit dengan karakteristik yang berbeda. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa OSS telah digunakan rumah sakit baik untuk kegiatan umum maupun khusus, yaitu pengembangan SIRS. Faktor biaya secara umum bukan merupakan faktor utama ketika memutuskan untuk mengunakan OSS padapengembangan SIRS. Peran vendor yang memiliki komitmen dalam pengembangan SIRS berbasis OSS berpengaruh terhadap keberlangsungan SIRS di rumah saki. Selain itu transfer pengetahuan dan dukungan dari universitas juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan rumah sakit dalam penggunaan OSS untuk pengembangan SIRS.Kata Kunci: Open Source Software, Sistem Informasi Rumah Sakit.
Using District Health Information System (DHIS2) for Health Data Integration in Special Region of Yogyakarta Ni&#039;mah Hanifah; Guardian Yoki Sanjaya; Nuryati Nuryati; Aprisa Chrysantina; Niko Tesni Saputro; Mardiansyah Mardiansyah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 8, No 1 (2022): March
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.438 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.40379

Abstract

A number of applications have been used for managing health data and information and tend to be fragmented between health programs in health offices. In consequence, the analysis and interpretation process becomes difficult since the data is scattered in separate sources. One of the solutions offered as an effort to synchronize and integrate health data in Indonesia is through implementing District Health Information Software (DHIS2). DHIS2 is an application that emphasizes data integration at the health office level. Faculty of Medicine, Public Health and Nursing UGM has been partnered with the Special Region of Yogyakarta Health Office to carry out community service activities in the context of utilizing DHIS2 for health data integration in the province. The implementation of DHIS2 was divided into 4 stages, namely workshop on data availability, socialization, and training of DHIS2; data mapping and customizing DHIS2; implementing health data integration; and dissemination, supervision, and evaluation. Six health offices were the target of community service activities in the province. DHIS2 has facilitated health office staff to analyse and visualize health information that is used for decision making and advocacy. This community service activity supports the government’s efforts to provide one-stop data and contributes to strengthening health information systems both nationally and regionally.
SISTEM INFORMASI DALAM PELAYANAN LABORATORIUM Benuriadi Benuriadi; Osman Sianipar; Guardian Yoki Sanjaya
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 19, No 1 (2012)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v19i1.391

Abstract

The development of information technology has altered the conventional type of hospital laboratoryservices, from mostly paper based into computerized system. In term of quicker and easier, the output of computer-based information is useful for the improving healthcare services management. Laboratory services in the public hospitals mostly used paper-based laboratory data processing, leading to problems of accessibility, usability, clarity and completeness of the information. This study aims to to know how to develop a computer-based laboratory information system for a supporting laboratory management in the hospital toward in depth and systematic assessment among relevant stakeholders. The study was conducted at Praya Public Hospital Central District of Lombok, Nusa Tenggara Barat. Five stages of prototyping method were used for the system development, namely: planning, designing, systems testing, pilot implementation and system evaluation. Data and information obtained to observe in this study were in-depth interviews and questionnaire dissemination. During the planning phase, there were four groups of information should be identified, which should be required by the hospital management, laboratory staff, physicians and other health providers and information for the patient as well. Following the need assessment, a context diagram, Data Flow Diagram (DFD), structure of database, Entity Relationship Diagram (ERD), input and output designs were created. A prototype of computer-based laboratory information system was developed according to these systematic analysis and design. Evaluation on user’s perception demonstrated that the prototype could provide laboratory information easily, understandable, as well as complete and useful for all group of users. In conclusion, developing information system that involved potential users in hospital laboratory unit demonstrated its usefulness and this encouraged that public hospitals should adopt computerized laboratory information systems.
Fleksibilitas Belajar Mengajar Melalui Metode Blended Learning Fandianta Fandianta; Guardian Yoki Sanjaya; Widyandana Widyandana
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 2, No 2 (2013): JULI
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.536 KB) | DOI: 10.22146/jpki.25178

Abstract

Background: E-learning as a new paradigm in modern education, is an alternative learning model than just face to- face. As simply, e-learning is defined as learning to use the electronic media, which aims to increase knowledge and performance. Studying by using e-learning is important to build the education sector in Indonesia, particularly as an effort to improve equity and access in education, particularly in health domain. Implementing of e-learning in health education are very relevant to the concept of continuing medical /health education that leads to continuous professional education. However, the higher education in Indonesia is still slightly to implement learning-based electronic systems. Several studies have shown the enthusiasm of higher education in using e-learning. The benefits and differences of using e-learning need to be carefully evaluated, especially for health education. This study analyzed the use of e-learning for teaching and learning in health education. In addition, identifying the barriers of e-learning for students.Method: The study was conducted in Poltekkes Kemenkes Palembang involving second-year Nursing students. A quasi-experimental approach was used for two groups of students, 1) e-learning users (treatment) and 2) non e- learning users (control), who were taking the Health Promotion subject. The data were collected using a pre-post tests and questionnaires. Data was analysed quantitatively and qualitatively.Results: Pre-post test results showed a significant difference to the increasing of students’s knowledge who is participating in e-learning compared with conventional learning (p <0,05). There is a positive perception of the discussion, assignments, quizzes / exams, and the availability of teaching materials amongst the students who are participating in e-learning.Conclusion: Blended learning method provide a positive impact on teaching and learning in nursing students. This method should be considered as a complement to conventional learning.
PEMANTAUAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI INDONESIA: TANTANGAN DAN PENGEMBANGANNYA Guardian Yoki Sanjaya; Ahadi Wahyu Hidayat
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.268

Abstract

Di fasilitas publik, peran manajemen obat dan perbekalan kesehatan melibatkan berbagai level organisasi, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten dan fasilitas kesehatan. Kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di layanan kesehatan primer dilakuan oleh instalasi farmasi level Kabupaten/Kota yang memiliki peran untuk melakukan perencanaan, pembeliaan, penyimpanan, distribusi dan pelaporan. Sistem informasi elektronik juga telah digunakan. Sayangnya, mekanisme pelaporan dari level yang paling bawah tidak dapat berjalan secara optimal akibat kompleksitas pelaporan, keterbatasan sumber daya dan banyaknya obat dan perbekalan kesehatan yang harus dikelola. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan alur pelaporan data obat dan perbekalan kesehatan sebagai upaya melakukan pemantauan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan nasional di Indonesia.Penelitian kualitatif dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2013 untuk mengidentifikasi alur pelaporan, tantangan dan peluang memperkuat sistem informasi obat dan perbekalan kesehatan. Data dikumpulkan melalui diskusi kelompok terarah, wawancara mendalam dan kunjungan lapangan di 3 instalasi farmasi Kabupaten/Kota dan 1 Instalasi farmasi provinsi. Diskusi kelompok terarah dilakukan di tingkat pusat yang melibatkan penanggung jawab pengelola pelaporan dan pemantauan obat dan perbekalan kesehatan.Sistem informasi obat dan perbekalan kesehatan dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan instalasi farmasi (internal) dan pihak eksternal (laporan), baik pemerintah daerah maupun Kementrian Kesehatan. Pengelolaan informasi tersebut sangat tergantung pada sumber daya, alat bantu dan kemampuan masing-masing instalasi farmasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berpotensi untuk mengakomodasi kebutuhan pencatatan dan pelaporan secara lebih baik. Namun demikian, perlu dipertimbangkan untuk penguatan infrastruktur, penggunaan standar data dan dukungan kebijakan dari pemangku kepentingan.Kata kunci: manajemen logistik, pemantauan obat dan perbekalan kesehatan, pencatatan dan pelaporan, sistem informasi
Pengembangan Prototype Sistem Informasi Customer Relationship Management di STIKES Husada Borneo Banjarbaru Rina Gunarti; Eko Nugroho; Guardian Yoki Sanjaya
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.6833

Abstract

Latar belakang: Stikes Husada Borneo (SHB) merupakan salah satu institusi pendidikan yang memberikan pelayanan kepada publik, untuk itu SHB dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan harus selalu menjaga kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik haruslah dikelola secara professional, terutama dalam pengelolaan informasi yang terkait dengan customer. Salah satu sarana untuk mengakomodasi pengelolaan data customer adalah dengan menggunakan sistem informasi Customer Relationship Management (CRM). Dengan adanya sistem informasi CRM ini diharapakan dapat membantu perolehan informasi yang diperlukan para customer SHB menjadi mudah dan cepat sesuai dengan harapan dan kebutuhan para customer serta menjembatani komunikasi antara SHB dan customer. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototype sistem informasi CRM, melakukan uji coba dan evaluasi sistem informasi CRM yang telah dirancang.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian kualitatif dengan rancangan action research, menggunakan pendekatan prototyping untuk pengembangan sistem.Hasil Penelitian: Prototype sistem informasi CRM ini dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pengguna. Sistem informasi CRM ini memungkinkan customer bisa memperoleh informasi dengan mudah dan sesuai dengan dan kebutuhan para customer. Selain itu sistem juga memberikan fasilitas komunikasi antara pihak SHB dengan customer.Kesimpulan: Sistem informasi CRM ini dapat menjembati komunikasi antara customer dan SHB melalui forum dan chatting, serta sistem dapat menampilkan data mahasiswa berdasarkan sekolah asal mahasiswa ataupun sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan fasilitas searching.
Co-Authors Adhistya Erna Permanasari Adhiyanti Asikin Affan, Auf Agustina, Luthfi Ahadi Wahyu Hidayat Alberto, Febry Anis Fuad Aprisa Chrysantina Auliyah, Fitratun Beni Mulyadi Sutaryana Benuriadi Benuriadi Darmawan, Mochammad Arief Diah Ayu Ratnaningsih Dini Prasetyawati Edy Purwanto Eko Nugroho Eko Nugroho Endah Rusdiana Erzan Dhanalvin Fandianta Fandianta Felix Tasbun Fikry Pratama Firman Fitri Ayu Rachmawati Furqonudin Ramdhani Hamdiah, Irma Hanevi Djasri Hanevi Djasri Hanifah, Nimah Hariyanto, Sunandar Heryawan, Lukman Heyawan, Lukman Hidayat, Ahadi Wahyu Ida Wahyuni Istiqlal, Haidar Laksono Trisnantoro Laksono Trisnantoro Lucia Sri Rejeki Lutfan Lazuardi Lutfan Lazuardi Lutfan Lazuardi Mardiansyah Mardiansyah Meilia, Putri Dianita Ika Mohammad Yusuf Setiawan Mubasysyir Hasanbasri Muhamad Faisal Pataha Mujiyati muthori Munawar, Adrian Rajab Mutamakin, Agus Ni&#039;mah Hanifah Niko Tesni Saputro Nuryati Nuryati Osman Sianipar Ova Emilia Pataha, Muhamad Faisal Pertiwi, Ariani Arista Putri Prabowo, Tony Prakosa, Hendri K. Prasetyawati, Dini Pratama, Rio Aditya Raharjo, Untoro Dwi Rahmadewi, Pama Ramadhan, Devi Emrianti Ratmasari, Dewi Ricki, Agustinus Verry Rina Gunarti Rio Aditya Pratama Riris Andono Ahmad Roeswara, Elsa Rossa Silmi Fauziati Sitompul, Taufiq Sulistiyowati, Dian Supriati, Titi Suryandari, Putri Indra Sutaryana, Beni Mulyadi Sutriana, Vivi Ninda Tiara Marthias Titi Supriati Vivi Ninda Sutriana Wahyudi Istiono Wan Aisyah Baros Widyandana Widyandana Wulandari, Hanifah Yundari, Yundari