Bandung Conference Series : Medical Science
Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science

Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Multidrugs-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) di Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan (RSPG) Cisarua Bogor

Siti Fatimah Az'zahra (Unknown)
Nurhayati, Eka (Unknown)
Hartati, Julia (Unknown)
Sawitri, Neni (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Feb 2024

Abstract

Abstract. Tuberculosis (TB) is a chronic infectious disease caused by Myobacterium tuberculosis. TB is considered the second top killer infectious disease and is the 13th cause of death worldwide. Long treatment and uncertain times of onset pose a challenge to compliance in the TB treatment process. Non-adherence to treatment results in multi-drug-resistant (MDR-TB). This condition occurs when TB patients experience resistance to the drugs isoniazid (H) and rifampicin (R), which are anti-tuberculosis drugs (OAT). This research is a cross sectional study conducted at RSPG Cisarua Bogor on 299 patients. Data was obtained from medical records in the form of age and gender characteristics. Data were analyzed using univariate and bivariate tests and then carried out the Chi-Square test. The results of this study show that the average age of MDR-TB patients is 39 years and more males. The Chi-Square test shows an age p-value of 0.014 (<0.05) and a gender p-value of 0.605 (>0.05). MDR-TB patients are more common in male than female, but there is no significant relationship because the location of the rpOB gene and KatG gene which are mutated are in bacteria, not humans. MDR-TB is more vulnerable in productive age because high productivity can cause treatment errors that result in MDR-TB. It was found from this study that there was a relationship between age and the incidence of MDR-TB and there was no relationship betweensex and the incidence of MDR-TB. Abstrak. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh Myobacterium tuberculosis. TB dianggap sebagai penyakit infeksi pembunuh teratas kedua dan menjadi penyebab kematian ke-13 di seluruh dunia. Pengobatan yang lama dan onset waktunya tidak pasti menjadi tantangan kepatuhan dalam proses pengobatan TB. Ketidakpatuhan pengobatan mengakibatkan terjadinya multidrugs-resistant tuberculosis (MDR-TB). Kondisi ini terjadi ketika pasien TB mengalami resistensi terhadap obat isoniazid (H) dan rifampisin (R) yang merupakan obat anti-tuberkulosis (OAT). Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di RSPG Cisarua Bogor pada 299 pasien. Data diperoleh dari rekam medis berupa karakteristik usia dan jenis kelamin. Data dianalisis dengan uji univariat dan bivariate lalu dilakukan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata usia pasien MDR-TB adalah 39 tahun dan lebih banyak pada laki – laki. Uji Chi-Square menunjukkan p-value usia sebesar 0,014 (<0,05) dan p-value jenis kelamin sebesar 0,605 (>0,05). Pasien MDR-TB lebih banyak terjadi pada laki – laki dibandingkan perempuan namun tidak terdapat hubungan bermakna karena letak gen rpOB dan gen KatG yang mengalami mutasi terletak pada bakteri bukan pada manusia. MDR-TB lebih rentan pada usia produktif karena produktivitas yang tinggi dapat menyebabkan kelalaian pengobatan yang mengakibatkan MDR-TB. Didapatkan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kejadian MDR-TB dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian MDR-TB.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

BCSMS

Publisher

Subject

Humanities Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ...