Kemajuan fenomena sains sudah banyak dijustifikasi secara ilmiah dengan prinsip-prinsip positivistik. Bahwa sains secara ideologis kemajuannya selalu beriringan dengan penafian pada realitas absolut dalam semangat atau motivasi pencariannya. Hal ini membuat kemajuan sains hanya terlihat memiliki cara pandang yang materialis dalam motivasi penelusurannya. Ini sehingga banyak memunculkan problem-problem sosial maupun eksistensial pada sains itu sendiri. Nilai-nilai kemajuan sains islam selain ada pada yang bersifat materil juga bersifat immateril. Ini tercermin dari tujuan para ilmuan islam dalam upayanya untuk menyingkap realitas berbasiskan sains. Mereka dengan tujuannya berusaha menggali ilmu pengetahuan untuk memperkuat dan menggali nilai-nilai Tauhid yang pada taraf tertentu memberikan makna kemajuan idealistis. Di sisi lain Hegel dengan filsafat idealisme absolutnya memiliki konsep kemajuan peradaban yang bersifat idealistis. Ia menilai kemajuan peradaban sebagai proses sejarah untuk mencapai sintesis terakhir (ide absolut). Ini sehingga dapat dijadikan sebagai kaca mata untuk melihat sejauh mana visi tauhid islam terwujud dalam pola semangat dan motivasi dalam melahirkan kemajuan peradaban sains islam abad pertengahan. Penelitian ini berusaha menggali nilai-nilai idealistis fenomena sains islam abad pertengahan dan mengkontekstualisasikannya pada konsep filsafat idealisme Hegel dengan menggunakan metode historis analisis pada fenomena sains islam abad pertengahan sekaligus deskriptif analisis pada pemikiran idealisme Hegel. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kemajuan, prinsip Tauhid sains islam di abad pertengahan dan semangat para ilmuan islam untuk menyingkap tanda-tanda keberadaan Tuhan menjadi basis konsep kemajuan idealistis sains islam abad pertengahan.
Copyrights © 2024