Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana fenomena self diagnose di media sosial TikTok serta dampak yang ditimbulkannya. Dalam studi ini, peneliti menggunakan model analisis multimodal Kress & Van Leeuwen serta dibantu dengan aplikasi linguistik digital AntConc. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif ditemukan representasi fenomena self diagnose dan pengaruhnya di media sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung pada 7 (tujuh) konten video kampanye kesehatan mental. Selain menganalisis konten dan komentar di media sosial, kami punĀ  mengonfirmasi para pengguna TikTok di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berbeda guna menguatkan argumen tentang dampak fenomena self diagnose. Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya literasi kesehatan mental pada masyarakat khususnya remaja pengguna media sosial TikTok. Dalam pengamatan kami, fenomena self diagnose juga terjadi akibat kurangnya self awareness mengenai kesehatan mental pada diri sendiri hingga rentan terjadi misdiagnosis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024