Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah serius yang terus berulang setiap tahun di Provinsi Riau. Upaya terus dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana ini. Salah satunya dengan membangun dan mengembangkan Satuan Tugas Pengendalian (satgas karhutla) yang dapat memberikan respons cepat dan terkoordinasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengambangan organisasi satgas karhutla Riau berdasarkan mekanisme pembentukannya dan juga model empat arus informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Berdasarkan model empat arus informasi ditemukan hubungan antara anggota satgas dengan organisasi satgas karhutla tidaklah sekuat hubungan mereka terhadap instansi induk di mana mereka berasal. Setiap anggota tim satgas lebih banyak berinteraksi dalam organisasi di mana mereka bertugas. Tata hubungan kerja tim satgas karhutla Provinsi Riau berdasarkan struktur yang telah ditetapkan oleh gubernur, dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dijabarkan dalam peraturan gubernur. Interaksi antar anggota satgas lebih kuat terjadi pada level pimpinan yang sering berkoordinasi untuk persiapan dan perencanaan pengendalian karhutla, dan level tapak pada kelompok tim patroli terpadu yang selalu melakukan aktivitas pencegahan dan penanggulangan karhutla bersama-sama. Pada ekosistem pengendalian karhutla, satgas merupakan bagian dari ekosistem pengendalian karhutla secara global. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk pemangku kepentingan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas Satgas Karhutla dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024