Resiliensi sangat penting untuk dapat bangkit dan berkembang dengan tekanan yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu resiliensi dibutuhkan oleh siswa yang mengalami broken home untuk dapat mengembangkan orientasi masa depannya yang dapat menunjang hidupnya agar menjadi lebih baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat resiliensi akademik siswa yang berasal dari keluarga broken home di SMP Negeri 16 Padang ditinjau dari aspek: regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, kemampuan melakukan analisa masalah, empati, efikasi diri dan reaching out. Penelitian dilakukan di SMP N 16 Padang, dengan metodologi deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 53 siswa, dengan menggunakan instrumen TIRI (Taufik & Ifdil Resiliensi Inventori) yang dikembangkan dari teori (Reivich & Shatté, 2012). Berdasarkan hasil temuan, disimpulkan tingkat resiliensi akademik siswa yang berasal dari keluarga broken home secara umum berada pada kategori sedang dengan frekuensi 35 dan persentase 66,04% artinya, lebih dari setengah jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian sudah bisa dikatakan resilien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024