Gentrifikasi mulai menjadi isu global yang sudah mulai banyak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri perhatian akan gentrifikasi belum banyak dikaji dan dijadikan sebuah isu yang serius untuk ditindaklanjuti. Adanya fenomena gentrifikasi ini akan memberikan dampak pada tatanan sosial kemasyarakatan dan juga ruang fisik dari suatu wilayah. Gentrifikasi tidak hanya terjadi di pusat kota, namun juga mulai terjadi dan merembet ke wilayah-wilayah pinggiran kota. Penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengetahui bagaimana proses fenomena gentrifikasi di wilayah pinggiran bisa terjadi perlu melihat dua aspek yaitu aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik meliputi ruang fisik wilayah seperti penggunaan lahan dan sarana prasarana serta aspek non fisik yang berkaitan dengan kependudukan, ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Berdasarkan hasil studi literatur diketahui bahwasanya dibandingkan dengan dampak positif, adanya fenomena gentrifikasi ini lebih membawa kepada dampak negatif yang ditimbulkan memaksa masyarakat marjinal dengan perekonomian kelas bawah khususnya mereka yang tinggal di wilayah pinggiran tersingkirkan. Melalui kajian mengenai fenomena gentrifikasi di wilayah ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan meningkatkan kepedulian terhadap fenomena gentrifikasi sehingga mampu meminimalisir dampak-dampak negatif yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Copyrights © 2023