Pendahuluan: Prevalensi anemia pada remaja yang terjadi di negara maju yaitu sebesar 6%. dan di negara berkembang yaitu sebesar 27%. Tren kasus anemia pada proporsi anemia pada kelompok remaja putri usia 15-24 tahun mengalami peningkatan, yaitu 37,1% pada tahun 2013, 48,9% pada tahun 2018. Program pendistribusian tablet tambah darah untuk remaja putri telah dilaksanakan kembali dengan capaian nasional. Remaja putri diberikan tablet tambah darah dengan dosis preventif, yaitu seminggu satu kali dan sehari satu kali saat menstruasi. Akan tetapi, fakta di lapangan pemberian tablet tambah darah hanya berkisar pada ibu hamil, sedangkan untuk remaja putri belum secara optimal dilakukan. Metode: Penelitian kualitatif menggunakan FGD dan Wawancara Mendalam. Sebanyak 19 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan metode triangulasi data. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar remaja putri memiliki perilaku dan pengetahuan yang tidak baik dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Kesimpulan: Perilaku konsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri di Kecamatan Cimanggis Kota Depok belum sesuai dengan jumlah TTD dan jadwal konsumsi TTD, perlu dilakukan pemantauan pemberian TTD dari guru ke remaja putri serta konsumsi TTD oleh remaja putri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023