Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan berbagai gejala kejiwaan termasuk gejala positif waham dan halusinasi. Secara umum antipsikotik dibagi menjadi dua golongan, yaitu antipsikotik tipikal dan atipikal. Penelitian ini merupakan suatu penelitian non-eksperimental observasional dengan pengambilan data secara prospektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping penggunaan obat pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Populasi sampel penelitian ini adalah pasien skizofrenia rawat jalan pada bulan Agustus tahun 2021 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 100 pasien. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data berupa obesrvasi dan wawancara terkait gejala efek samping antispikotik. Data sekunder dari rekam medik pasien berupa kelengkapan data pasien, jenis skizofrenia serta terapi antipsikotik. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik usia terbanyak 26-35 tahun (28%) jenis kelamin laki-laki (62%) pendidikan terakhir SMA (48%) tidak bekerja (78%) riwayat merokok (41.7%) Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi 2 kombinasi antipsikotik paling banyak risperidon-clozapin (50%) 3 kombinasi paling banyak haloperidol-clozapin-olanzapin (20.3%) 4 kombinasi risperidon-trihexyphenidyl-clozapin-chlorpromazin (31.4%). Efek samping yang terjadi pada 100 pasien paling banyak S.ekstrapiramidal yaitu hipersaliva (15%) tremor (72%) rigiditas otot (33%) bradikinesia (82%) akatisia (95%) distonia (10%) pusing (86%) lemas (31%) linglung (77%) kesulitan berjalan (37%) sesak nafas (34%) berkeringat (13%) mata kabur (37%) sedasi (13%) insomnia (93%) anoreksia (17%) dan sering buang air kecil (11%). Efek samping paling banyak terjadi adalah Syndrom ekstrapiramidal dan untuk terapi antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah terapi kombinasi antipsikotik.
Copyrights © 2024