Deskriptif kuantitatif dan deskripstif kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian berjumlah 22 orang. Subjek penelitian yang berjumlah 22 orang dilibatkan pada saat proses pembelajaran untuk melihat efektivitas penerapan model pembelajaran Probing-Prompting, sedangkan untuk melihat perbedaan kemampuan kognitif subjek penelitian berdasarkan gender, dipilih 6 orang subjek dari 22 orang subjek dengan teknik purposive sampling yaitu subjek yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan kemampuan awal matematika terdiri dari 3 mahasiswa dan 3 mahasiswi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Probing-Prompting efektif diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pencapaian hasil belajar klasikal dengan rata-rata nilai sebesar 81,77 masuk dalam kategori baik, ketika proses pembelajaran berlangsung subjek penelitian mampu merespon dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan oleh dosen. Selanjutnya untuk melihat perbedaan kemampuan kognitif berdasarkan perbedaan gender baik mahasiswa dan mahasiswi secara berturut-turut memperoleh rata-rata nilai sebesar 86,67 dan 98 masuk dalam kategori sangat baik. Kemampuan kognitif mahasiswa sampai pada level 5 yaitu mengevaluasi (C5) sedangkan kemampuan kognitif mahasiswi sampai pada level mencipta (C6). Dengan kata lain kemampuan kognitif mahasiswi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan kognitif mahasiswa.
Copyrights © 2024