Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada tahun 2023, dengan kontribusi yang signifikan dari sektor pertanian, termasuk buah semangka. Meskipun demikian, usahatani semangka di daerah penelitian belum dikembangkan secara optimal, dengan produktivitas yang masih rendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei, melibatkan 25 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih rata-rata petani semangka adalah Rp. 53.750.000 per hektar, dengan efisiensi yang tinggi dalam rantai pasok. Dua saluran pemasaran utama diidentifikasi: saluran pertama melibatkan petani, pengepul, dan pengecer, sedangkan saluran kedua melibatkan petani dan pengepul langsung ke konsumen akhir. Analisis menunjukkan bahwa saluran pemasaran pertama menghasilkan nilai share petani sebesar 86,69%, sementara saluran kedua menghasilkan 92,00%. Kedua saluran pemasaran dianggap efisien dengan nilai farmer’s share di atas 50%. Untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan, disarankan agar petani mempertimbangkan strategi pemasaran langsung kepada pedagang besar atau pengecer. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan teknik budidaya dan pengelolaan lahan yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani semangka di Kabupaten Lombok Barat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024