Kajian orientalis dalam meninjau Alqur’an dan Hadis tidak terlepas dari konteks sejarah yang melibatkan kolonialisme, misionarisme, dan imperialisme. Meskipun memiliki cara dan pendekatan yang berbeda, ketiga unsur ini saling melengkapi dengan tujuan yang sama, yaitu melemahkan Islam. Pemikiran para orientalis sering kali bertentangan dengan pemahaman umat Islam pada umumnya, dan sering kali terkesan merendahkan agama Islam. Namun, sejarah juga menunjukkan bahwa Islam tidak dapat dipahami semata-mata sebagai agama yang negatif. Para orientalis, dalam usahanya untuk menjustifikasi pandangan mereka, sering kali menggunakan data sejarah yang bertentangan dengan referensi yang disajikan oleh sejarawan Muslim. Salah satu bentuk penyimpangan yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan riwayat Hadis yang lemah yang belum disaring dalam referensi Islam. Riwayat tersebut kemudian dijadikan dasar utama, sementara riwayat lain yang lebih kuat diabaikan, yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan pemahaman terhadap ajaran Islam. Dalam kajian ini, peneliti memfokuskan pada pandangan Ignaz Goldziher, seorang orientalis asal Hungaria. Meskipun Goldziher merupakan seorang orientalis, pemikirannya memberikan kontribusi besar dalam memahami agama Islam dengan cara yang berbeda. Menurut Goldziher, Islam bukanlah agama yang sepenuhnya murni, melainkan agama yang mampu menyerap unsur-unsur dari agama lain dan membungkusnya dengan rapi melalui narasi sejarah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023