Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan produksi padi di Provinsi Sulawesi Tenggara menggunakan metode Singular Spectrum Analysis (SSA) dan membandingkannya dengan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Data produksi padi di Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun 2018 hingga 2021 dijadikan dasar untuk peramalan tahun 2022. Metode SSA digunakan untuk meramalkan produksi padi, dan hasilnya dibandingkan dengan metode ARIMA untuk menilai akurasi peramalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SSA dengan window length (panjang jendela) L=25 merupakan model terbaik untuk meramalkan produksi padi di Provinsi Sulawesi Tenggara selama dua belas bulan ke depan (yi = yiT + yiS). Model ini memiliki nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 23,68%, menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dalam meramalkan produksi padi. Perbandingan akurasi peramalan antara metode SSA dan ARIMA menunjukkan bahwa SSA lebih unggul. Akurasi peramalan dengan SSA mencapai 23,68%, sementara ARIMA memiliki MAPE sebesar 48,16%. Hal ini menegaskan bahwa SSA lebih efektif dan akurat dalam meramalkan produksi padi di Provinsi Sulawesi Tenggara dibandingkan dengan ARIMA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode SSA dapat menjadi pilihan yang lebih tepat dan efektif dalam meramalkan produksi padi di daerah ini. Keakuratan peramalan yang tinggi menunjukkan potensi aplikasi SSA dalam mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan terkait produksi padi di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Copyrights © 2024