Salah satu penyebab utama infeksi terkait layanan kesehatan adalah kejadian infeksi akibat Klebsiella pneumonia yang umumnya menyebabkan pneumonia, bakteremia, dan infeksi saluran kemih (ISK). Peningkatan risiko terinfeksi bakteri Klebsiella pneumonia banyak dikaitkan dengan munculnya gen resistensi antibiotik. Kemunculan dan penyebaran gen resisten antibiotik, mengurangi kemungkinan pengobatan dan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen TEM dan gen SHV pada Klebsiella pneumonia pada urin pasien rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi laboratorium dengan pendekatan cross sectional study menggunakan metode Polymerase Chain Reaction dengan 15 sampel urin pasien rawat inap. Hasil penelitian ini ditemukan 6 sampel positif (40%) Klebsiella pneumonia pada urin pasien rawat inap dengan ukuran target 260bp. Kemudian dilanjutkan dengan deteksi gen TEM dan gen SHV. Ditemukan 1 sampel positif gen TEM (16,6%) dengan ukuran target 445bp dan 4 sampel positif gen SHV (66,6%) dengan ukuran target 747bp. Kesimpulan pada penelitian ini, ditemukan gen TEM dan SHV pada Klebsiella pneumonia yang resisten terhadap antibiotik golongan sefalosporin pada pasien rawat inap.
Copyrights © 2024