Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETEKSI GEN TEM DAN GEN SHV PADA Klebsiella pneumoniae PADA SAMPEL URIN PASIEN RAWAT INAP Irma, Ade; Ka’bah, Ka’bah; Fathoana, Nurul
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v12i1.4248

Abstract

Salah satu penyebab utama infeksi terkait layanan kesehatan adalah kejadian infeksi akibat Klebsiella pneumonia yang umumnya menyebabkan pneumonia, bakteremia, dan infeksi saluran kemih (ISK). Peningkatan risiko terinfeksi bakteri Klebsiella pneumonia banyak dikaitkan dengan munculnya gen resistensi antibiotik. Kemunculan dan penyebaran gen resisten antibiotik, mengurangi kemungkinan pengobatan dan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen TEM dan gen SHV pada Klebsiella pneumonia pada urin pasien rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi laboratorium dengan pendekatan cross sectional study menggunakan metode Polymerase Chain Reaction dengan 15 sampel urin pasien rawat inap. Hasil penelitian ini ditemukan 6 sampel positif (40%) Klebsiella pneumonia pada urin pasien rawat inap dengan ukuran target 260bp. Kemudian dilanjutkan dengan deteksi gen TEM dan gen SHV. Ditemukan 1 sampel positif gen TEM (16,6%) dengan ukuran target 445bp dan 4 sampel positif gen SHV (66,6%) dengan ukuran target 747bp. Kesimpulan pada penelitian ini, ditemukan gen TEM dan SHV pada Klebsiella pneumonia yang resisten terhadap antibiotik golongan sefalosporin pada pasien rawat inap.
Effect Of Storage Time On Vitamin E Levels Contained In Expressed Breast Milk Rantisari Thayeb, Andi Meinar Dwi; Ka’bah, Ka’bah; Thaslifah, Thaslifah; Fadillah, Nurul Hidayatul
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal eduHealt, Edition April - June , 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast milk is the gold standard for feeding babies because it contains nutrients and other non-nutritional components that are important for the growth and development of babies, one of which is vitamin E which functions to provide important antioxidant protection for newborn babies. Expressed breast milk when stored in the refrigerator can affect the quality or vitamin levels in the breast milk. The aim of this research is to look at the effect of storage time for expressed breast milk on Vitamin E levels. This type of research is analytical descriptive with an examination method using indirect Elisa. The sample criteria used in this study were healthy breastfeeding mothers who had babies aged 1-6 months. The results showed that there was a decrease in the average value of Vitamin E levels during storage for 1 day, 2 days and 3 days, where based on the results of the Anova statistical test, it was found that there was a decrease during 3 days of storage (p<0.05). It can be concluded that there is effect of storage time for expressed breast milk on vitamin E levels
Perbandingan Metode Mikroskopik dan Rapid Diagnostic Test Deteksi Plasmodium Penderita Malaria di Kota Ambon Alydrus, Nur Laela; Ka’bah, Ka’bah; Marlin, Marlin
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 3 No. 1 (2020): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Penegakkan diagnostik kasus malaria harus dilakukan berbasis laboratorium, menggunakan mikroskop atau Rapid Diagnostic Test (RDT). Gold standard untuk diagnosis malaria adalah dengan pemeriksaan mikroskopis. Rapid Diagnosis Test (RDT) merupakan salah satu alat diagnostik alternatif dalam mendeteksi Plasmodium secara cepat dan tidak memerlukan keterampilan khusus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan perbandingan hasil deteksi plasmodium dengan metode pemeriksaan mikroskopik dan teknik Rapid Diagnostic Test (RDT). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 20 sampel dengan hasil yaitu 3 sampel positif dan 17 sampel negatif, dan memperoleh nilai sensitivitas sebesar 100%, spesifitas 100%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) menunjukan efektifitas dan kecepatan dalam mendiagnosis malaria yang cukup baik, hampir sama dengan pemeriksaan mikroskopik yang menjadi gold standar.