Di Desa Sindangkasih, usaha pengolahan umbi keladi masih dilakukan secara sederhana. Petani belum menggunakan mesin pengolah, masih mengandalkan pada kekuatan fisik dan tidak diproduksi secara terus menerus (intensif). Namun, pengembangan dan pembudidayaannya memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga karena umbi keladi tersedia untuk semua orang, selain itu bisnis olahan pangan merupakan bisnis yang paling mudah untuk dilakukan inovasi didalam penyajiannya. Permasalahan pengolahan keladi Desa Sindangkasih Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan antara lain skala usaha kecil, produksi kecil, biaya transportasi tinggi, pengolahan tradisional, sistem pemasaran yang langsung ke pasar serta belum terlaksananya pemanfaatan dan penggunaan teknologi tepat guna dalam pengolahan keladi, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat yang ada salah satunya kelompok wanita PKK. Metode pelaksanaan PKM pada kelompok PKK di Desa Sindangkasih dilakukan dalam 2 (dua) aspek kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat non fisik meliputi bimbingan teknis dan penyuluhan dan kegiatan yang bersifat fisik meliputi pelatihan budidaya keladi sebagai upaya keberlanjutan usaha, pemberian mesin produksi, pemberian mesin pengemasan serta pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran ternak dalam budidaya keladi. Hasil dari kegiatan ini adalah Penyuluhan; Bimbingan Teknis; Pelatihan dan pendampingan dalam inovasi pengelolahan produk keladi kompetensi dan keterampilan anggota kelompok PKK Sindangkasih.
Copyrights © 2024