Pendahuluan: Prevalensi penyakit scabies di Indonesia semakin membesar 4,60 – 12,95 % dan penyakit ini menduduki urutan ketiga dari dua belas penyakit kulit tersering. Skabies merupakan penyakit infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh masuknya organisme Sarcoptes scabiei. Skabies menular melalui kontak langsung seperti berjabat tangan ataupun tidak langsung seperti mengenakan handuk bersama. Penyakit ini sering terjadi karena personal hygiene yang kurang baik, dan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, tingkat dan pendapatan orang tua dengan kejadian skabies di Puskesmas Medan Sunggal.. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 42 orang. Hasil: Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi kejadian skabies dijumpai 18 orang mengalami skabies (42,9%) berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak pada tingkat pendidikan SD - SMP yakni 24 orang (57,1%), berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak pada responden dengan pendapatan < UMR yakni 23 orang (54,3%). Berdasarkan uji statistic Chi Square diperoleh hasil p = 0,040 untuk hubungan kejadian scabies dengan tingkat Pendidikan, p = 0,001 untuk hubungan kejadian scabies dengan tingkat pendapatan, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian scabies dengan tingkat Pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesimpulan: Pengetahuan masyarakat yang kurang mengetahui tentang penyakit skabies pada tingkat awal masuk terutama yang tinggal di asrama pondok pesantren bersiko mudah tertular berbagai penyakit khususnya skabies. Masyarakat juga kurang mengetahui penyebab dari skabies misalnya hanya mengetahui kebersihan diri yang kurang baik dan mereka menganggap penyakit skabies merupakan penyakit yang biasa saja seperti kudis dan cacar air.
Copyrights © 2024