Perubahan tutupan lahan untuk kebutuhan infrastruktur menyebabkan berkurangnya ruang hijau sebagai resapan air dan meningkatnya debit limpasan permukaan. Setelah jalan alternatif Jangli-Tembalang dibangun, terjadi kejadian banjir pada tanggal 4 Februari 2023 yang diakibatkan debit limpasan dari jalan masuk ke dalam drainase eksisting perumahan Jangli Indah. Tujuan penelitian ini adalah: menentukan besar debit puncak dan volume drainase eksisting yang mengalami banjir, menentukan dimensi kolam retensi sebagai penahan debit banjir dan mengetahui debit puncak drainase eksisting setelah penambahan kolam retensi. Posisi banjir di model SWMM telah sesuai dengan posisi banjir di kejadian asli yaitu pada posisi node J2 dan Saluran Conduit 2, dengan Q puncak J2: 0,445 m3/detik, durasi banjir 59,4 menit dan volume total air banjir: 805 m3. Pada saluran Conduit 2 diperoleh Q puncak: 0,726 m3/detik dan kecepatan aliran maksimum: 2,27 m/detik. Untuk mencegah banjir tersebut dilakukan pemodelan kolam retensi pada posisi J2-Conduit 2 dengan dimensi: (40x20x1,1) m3 dan terbukti efektif meniadakan banjir di area tersebut. Hasil simulasi model SWMM dengan kolam retensi menunjukkan Q puncak pada kolam retensi: 0,24 m3/detik, volume maksimum air dalam kolam retensi: 712,61 m3 (lebih kecil dari kapasitas total volume kolam 880 m3) dan kedalaman maksimal air di kolam 0,98m (lebih kecil dari kedalaman total kolam 1,1 m) yang menandakan tidak terjadi luapan air pada kolam retensi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024