Bank Mandiri didirikan pada tahun 1999 melalui penggabungan empat bank pemerintah dalam rangka program restrukturisasi perbankan di Indonesia. Sejak saat itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi bank terdepan di tingkat regional, dengan fokus utama pada pertumbuhan non-organik dan digitalisasi layanan perbankan. Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat menggunakan jasa perbankan. Digitalisasi dianggap sebagai solusi strategis yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada nasabah. Meskipun terdapat fluktuasi dalam produktivitas kerja karyawan, penelitian menunjukkan bahwa kompetensi digital karyawan memiliki dampak besar terhadap produktivitas tersebut. Hal ini menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor kunci dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat kemajuan teknologi. Untuk mencapai tujuan ini melalui pelatihan karyawan. Program pelatihan yang efektif dapat membekali karyawan dengan keterampilan digital yang diperlukan, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan perubahan dan berkontribusi secara maksimal terhadap kinerja bank. Digitalisasi dan pelatihan karyawan merupakan dua pilar utama yang akan membantu Bank Mandiri dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri perbankan. Dengan menerapkan strategi ini, Bank Mandiri dapat mempertahankan daya saingnya serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi tersebut untuk mempertahankan daya saing dan meningkatkan layanan di pasar perbankan.
Copyrights © 2024