Tujuan penelitian adalah membandingkan kelayakan usaha tani padi sawah yang mendapatkan pengairan irigasi dengan sawah non irigasi di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Metode analisis menggunakan rumus matematis R/C ratio dan Break Event Point (BEP). Hasil penelitian diperoleh bahwa pendapatan rata-rata petani padi sawah non irigasi (Desa Pasir Panjang) lebih besar daripada petani sawah irigasi, yaitu sebesar Rp 818.056,- sedangkan petani padi sawah irigasi (Desa Batusumur) mengalami kerugian sebesar Rp 561.811,- per musim tanam. Tingkat efisiensi petani padi non irigasi sebesar 1.26 dengan tingkat BEP unit sebesar 237 kg/0,17 ha, sedangkan pada usaha budidaya padi sawah irigasi menunjukkan nilai 0,82 yang berarti tidak efisien atau tidak layak diusahakan.
Copyrights © 2024