Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI KOMPARATIF KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI DAN NON IRIGASI DI KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Apriyani, Dwi; Unang, Unang; Sumarsih, Enok; Ruslan, Januar Arifin
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 21 No 1 (2024): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v21i1.3411

Abstract

Tujuan penelitian adalah membandingkan kelayakan usaha tani padi sawah yang mendapatkan pengairan irigasi dengan sawah non irigasi di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Metode analisis menggunakan rumus matematis R/C ratio dan Break Event Point (BEP). Hasil penelitian diperoleh bahwa pendapatan rata-rata petani padi sawah non irigasi (Desa Pasir Panjang) lebih besar daripada petani sawah irigasi, yaitu sebesar Rp 818.056,- sedangkan petani padi sawah irigasi (Desa Batusumur) mengalami kerugian sebesar Rp 561.811,- per musim tanam. Tingkat efisiensi petani padi non irigasi sebesar 1.26 dengan tingkat BEP unit sebesar 237 kg/0,17 ha, sedangkan pada usaha budidaya padi sawah irigasi menunjukkan nilai 0,82 yang berarti tidak efisien atau tidak layak diusahakan.
Analisis Persediaan Beras pada PT XYZ Kabupaten Ciamis Dwiyandhana, Raditya Naufal; Nuraini, Candra; Unang, Unang; Isyanto, Agus Yuniawan
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19455

Abstract

Rice is a basic necessity that must be fulfilled by humans at all times. PT XYZ in Ciamis Regency, which partners with State-Owned Enterprises (SOEs) and also the local government of Pamarican Sub-District, has the main task of organizing quality staple food logistics and maintaining food stability. The purpose of this research is 1) to analyze the rice inventory system based on the Economic Order Quantity (EOQ) method. 2) to analyze the efficiency of PT XYZ's rice inventory costs by comparing the actual inventory costs with the effective inventory costs. The research period began from July 2023 to June 2024. The research method used a case study approach with quantitative analysis. This research was conducted at Jalan Raya Pamarican - Banjar KM 1.3 RT. 002 RW.001 Dusun Cibenda, Neglasari Village, Pamarican Sub-District, Ciamis Regency. The results showed that the rice inventory system based on the Economic Order Quantity (EOQ) method obtained a total inventory cost of Rp521.419.740,66, which means that this cost is less than the actual cost that the company must incur of Rp580.792.800. So there is a cost efficiency of Rp59.373.059,34, or 10,22% of the total inventory cost using the EOQ method.
DECISIONS ON SHARE INVESTMENT IN AGRICULTURE SECTOR COMPANIES (CAPM Method Approach) Unang, Unang; Indra Nur Fadilah; Enok Sumarsih
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 22 NO 01 2023 (MARCH)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.682 KB) | DOI: 10.31186/jagrisep.22.01.49-70

Abstract

ABSTRACT The agriculture stock market appears to have a bright future. Since the COVID-19 outbreak started, share issuers with investments reliant on agricultural commodities have shown significantly improved performance, which may be evidence of this. The goals of this study were to estimate expected returns, assess risk and return on investment, and classify efficient and inefficient stocks in agricultural sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Companies in the agricultural sector that underwent evaluation had comprehensive data that needed to be reviewed between January 2019 and December 2021, and they were listed on the IDX and main listing board. The Capital Asset Pricing Model (CAPM) is a method for evaluating and discouraging individuals from making risky stock market investments. There were 15 companies selected. According to the evaluation's conclusions, 10 companies had stocks that could be purchased because they were inexpensive and efficient, while 5 companies had stocks that could be sold because they were inexpensive and inefficient (overvalued).
PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT MITRA DESA PAMARICAN (PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Pebriana, Apdan; Unang, Unang; Darusman, Dedi; Helbawanti, Octaviana; Apriyani, Dwi; Nuraini, Candra
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 7 No. 2(is) (2023): Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2(is).4350

Abstract

AbstrakSupplier berperan penting dalam sebuah perusahaan karena berperan sebagai penyedia bahan baku. Bahan baku diperlukan untuk melaksanakan kegiatan produksi dengan lancar. Dalam pemilihan supplier harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menyebabkan terganggunya proses produksi dan operasional perusahaan. Ketika mendapatkan pesanan yang mendadak dan dalam jumlah yang besar maka  perusahaan PT Mitra Desa Pamarican mengadakan musyawarah dan belum adanya prioritas supplier, kriteria dan subkriteria dalam menentukan keputusan pembelian bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria, subkriteria dan supplier prioritas dalam sebuah perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilaksanakan di PT Mitra Desa Pamarican Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat di peroleh 3 responden yaitu Direktur Utama, Manajer Pemasaran dan Manajer Produksi dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel pertimbangan (Judgement Sampling). Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Metode ini dihitung secara manual menggunakan Microsoft Excel 2016. Hasil penelitian menunjukan kriteria kualitas sebagai prioritas kriteria pertama dengan subkriteria memberikan kualitas yang konsisten menjadi prioritas pertama.  Prioritas kedua adalah kriteria kebijakan garansi dan klaim dengan subkriteria memberikan jaminan atau garansi terhadap barang menjadi prioritas pertama. Prioritas ketiga adalah kriteria harga dengan subkriteria cara pembayaran merupakan prioritas pertama. dan untuk supplier prioritas pertama adalah supplier 2 adalah Tengkulak Majenang dengan nilai bobot 2,395069606, supplier prioritas kedua yaitu supplier 3 adalah Tengkulak Karawang dengan nilai bobot 2,331940897, supplier prioritas ketiga yaitu supplier 1 adalah petani yang ada di Kecamatan Pamarican dengan nilai bobot 1,872989497.Kata Kunci : Supplier, Analytical Hierarchy Process, Gabah