Penelitian ini membahas tentang ketegangan antar umat beragama menggunakan analisis konflik sosial dan triangle conflict pada kasus pembubaran doa Rosario di Cisauk Tanggerang Selatan. Teori yang digunakan dalam menganalisis kejadian ini menggunakan teori konflik sosial Karl Max, Max Weber dan Ralf Dahrendorf. Selain itu teori tersebut dikolaborasikan dengan teori segitiga konflik Johan Gulting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan model analisis isi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Analisis menggunakan teori segitiga konflik Galtung mengungkapkan interaksi kompleks antara mahasiswa UNPAM, warga setempat, dan otoritas kepolisian serta pemerintah daerah. Konflik horizontal antara mahasiswa dan warga setempat terjadi akibat perbedaan nilai dan kepentingan, sementara konflik vertikal muncul antara mahasiswa dan tokoh lokal seperti Ketua RT yang mencoba mempertahankan otoritasnya. Penyelesaian konflik melalui penegakan hukum, evaluasi terhadap kepala RT dan RW, serta dialog antarpihak menjadi kunci untuk mencegah konflik serupa dan memastikan tercapainya perdamaian dan keadilan di masa depan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024