Pendahuluan: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, gangguan kekeruhan kornea memiliki prevalensi sekitar 5,5%. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik pasien dan karakteristik klinis penyakit ulkus kornea di PMN RS Mata Cicendo Bandung. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Subjek penelitian ini yaitu pasien ulkus kornea di PMN RS Mata Cicendo pada tahun 2020 dan diambil dari data rekam medis elektronik pasien. Hasil: Dari 159 pasien, mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (66,04%). Kategori dewasa (19-59 tahun) memiliki proporsi terbesar (69,81%). Buruh merupakan pekerjaan yang mendominasi dari pekerjaan lainnya (33,96%). Ulkus kornea paling banyak disebabkan oleh agen etiologi bakteri (63,52%). Hampir seluruh pasien mengalami penyakit ini hanya di satu bagian mata (98,74%). Lokasi ulkus paling banyak terletak di bagian sentral (44,03%) dan dengan ukuran ringan (<6 mm) (13,84%). Mayoritas penderita mengalami kebutaan dengan visus <0,05 (67,92%). Ulkus kornea dengan derajat keparahan ringan dan berat memiliki proporsi yang hampir sama (masing-masing 54,09% dan 45,91%). Kesimpulan: Ulkus kornea paling banyak terjadi pada usia produktif, laki-laki, dan dengan pekerjaan yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan seperti buruh. Ulkus kornea paling banyak disebabkan oleh bakteri, terjadi pada satu mata, dengan lokasi ulkus sentral, dan ukuran ulkus <6 mm. Mayoritas mengalami kebutaan, tetapi proporsi derajat keparahan ringan dan berat hampir sama besar.
Copyrights © 2024