Pendahuluan: Pseudophakic bullous keratopathy (PBK), adalah penyakit komplikasi yang terjadi setelah operasi katarak yang ditandai dengan penurunan jumlah sel endotel kornea. Insidensi dari PBK memiliki persentase sebesar 0,1 - 0,2%. Penelitian mengenai karakteristik pasien PBK di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung masih terbatas. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang dan menggunakan data dari rekam medis pasien. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pasien PBK di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung pada 1 Januari 2021 - 31 Desember 2022. Sampel penelitian ditentukan dengan metode total sampling. Hasil: Dari 141 pasien, mayoritas pasien berusia ≥ 60 tahun (70,92%), memiliki jenis kelamin laki-laki (58,16%), memiliki tingkat pendidikan SD dan sederajat (43,97%), berdomisili di luar Bandung (55,32%), unilateral (91,49%), dengan lokasi operasi katarak di luar Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung (85,11%), tanpa penyakit penyerta (51,77%), serta jumlah kontrol pascaoperasi katarak sebanyak 1-10 kunjungan (69,5%). Dari 153 mata, mayoritas pasien memiliki tajam penglihatan Close to Face Finger Counting (CFFC) (30,72%) dan posisi lensa intraokular di bilik mata belakang (71,9%). Kesimpulan: Mayoritas pasien PBK adalah laki-laki berusia ≥ 60 tahun yang menjalani operasi katarak di luar Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dengan tajam penglihatan CFFC dan posisi lensa intraokular di bilik mata belakang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024