Membaca menjadi suatu kebutuhan utama ketika seseorang memulai pendidikan formal. Pada pendidikan awal, satu kebutuhan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pelajar atau tepatnya seorang pembaca adalah kemampuan secara alamiah merangkai dan memenggal semua tataran bahasa. Sering kita jumpai bahwa banyak anak usia sekolah di Papua yang tidak menguasai cara merangkai dan memenggal semua tataran Bahasa, terutama korespondensi bunyi dan ejaan dari Bahasa pengajaran. Kenyatan ini berdampak buruk pada kemampuan membaca teks pelajaran. Pelatihan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dan melatih kemampuan perangkaian dan pengenggalan semua tataran bahasa. Setelah tes awal, sosialisasi tentang pentingnya penguasaan kemampuan yang dalam pengabdian ini dinamakan jeda berbasis kelompok ide ini diberikan ,diikuti dengan pelatihan dan diakhiri dengan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa umumnya peserta dapat melakukan produksi orak dengan baik (100%). Peserta kemudian mengalami kesulitian ketika membaca kata atau frasa yang menpunyai 3 atau 4 silaba yang menyebabkan proses pemenggalan dan perangkaian menjadi lambat (30-40%). Walaupun kemampuan berkorespondensi bunyi dan ejaan tidak dipakai untuk mengukur kemampuan membaca, tanpa kemampuan ini peningkatan kemampuan membaca menjadi terhambat. Unuk itulah pelatihan jeda berbasis kelompok ide mulai dari korespondensi bunyi dan ejaan menjadi sangat penting. Kata-kata Kunci: Membaca, Korespondensi Bunyi dan Ejaan, Jeda berbasis Kelompok Ide
Copyrights © 2024