Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KALA LAMPAU TERDEKAT DALAM BAHASA MEE Kobepa, Niko
Paramasastra Vol 2, No 1 (2015): Vol 2 No 1 Bulan Maret Tahun 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/parama.v2n1.p%p

Abstract

Mee (also known as Kapauku, Ekari or Ekagi) is a non-Austronesian language of Wissel  Lakeslanguages  family  of  Trans  New  Guinea  Phylum  spoken  in  the Central Highlands of Western New Guinea or West Papua. Mee  is  also used  to refer to its speakers. Mee has an intricate system of Tense, Aspect, Modality and other  related  categories  as will be  seen  in  the paper. This paper  aims  to discuss one of  four past  tenses  in Mee, namely  Immediate Past Tense. Two morphemes that are used- one marking definite and  the other  indefinite-  in  this  tense will be referred to as necessary. The paper specifically deals with four uses of the tense.
PELATIHAN PENERAPAN TEKNIK PEMENGGALAN KELOMPOK IDE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI PENGHUNI ASRAMA KINGMI KERIT JAYAPURA Kobepa, Niko; Nemo, Maximus L; Nawipa, Noak
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 5 No 2 Juni (2024): Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jad.v5i2.1420

Abstract

Membaca menjadi suatu kebutuhan utama ketika seseorang memulai pendidikan formal. Pada pendidikan awal, satu kebutuhan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pelajar atau tepatnya seorang pembaca adalah kemampuan secara alamiah merangkai dan memenggal semua tataran bahasa. Sering kita jumpai bahwa banyak anak usia sekolah di Papua yang tidak menguasai cara merangkai dan memenggal semua tataran Bahasa, terutama korespondensi bunyi dan ejaan dari Bahasa pengajaran. Kenyatan ini berdampak buruk pada kemampuan membaca teks pelajaran. Pelatihan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dan melatih kemampuan perangkaian dan pengenggalan semua tataran bahasa. Setelah tes awal, sosialisasi tentang pentingnya penguasaan kemampuan yang dalam pengabdian ini dinamakan jeda berbasis kelompok ide ini diberikan ,diikuti dengan pelatihan dan diakhiri dengan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa umumnya peserta dapat melakukan produksi orak dengan baik (100%). Peserta kemudian mengalami kesulitian ketika membaca kata atau frasa yang menpunyai 3 atau 4 silaba yang menyebabkan proses pemenggalan dan perangkaian menjadi lambat (30-40%). Walaupun kemampuan berkorespondensi bunyi dan ejaan tidak dipakai untuk mengukur kemampuan membaca, tanpa kemampuan ini peningkatan kemampuan membaca menjadi terhambat. Unuk itulah pelatihan jeda berbasis kelompok ide mulai dari korespondensi bunyi dan ejaan menjadi sangat penting. Kata-kata Kunci: Membaca, Korespondensi Bunyi dan Ejaan, Jeda berbasis Kelompok Ide
A Needs Analysis of Basic Reading Instruction for University-Level EFL Students Nemo, Maximus Leonardus; Rinantanti, Yulini; Wabiser, Yan Dirk; Kobepa, Niko; Sobolim, Amelia D.; Daud, Enikartini Binti
Journal of Languages and Language Teaching Vol. 13 No. 4 (2025): October
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jollt.v13i4.15702

Abstract

Essential for EFL students are basic reading skills, including letter recognition, word decoding, and comprehension of phrases. Learners struggle with more difficult materials and participate actively in class discussions without honing these abilities. This study aims to investigate EFL students’ needs analysis of basic reading instruction. This descriptive qualitative research design was used with the 2nd semester students of the English Language Education Study Program of Universitas Cenderawasih as the subjects of this research, using in-depth interviews and non-participant observation as data collection tools, and having 19 students as the respondents. Based on the interviews with 19 EFL students, most of them find textbook-based reading materials repetitious and devoid of visual aids, with culture, education, health, and sport. They were interesting, relevant materials that they enjoyed more. Particularly in science and academic writing, students find difficulty with longer passages, foreign vocabulary, and challenging books. They said they prefer digital resources to help understanding, including interactive exercises, audiobooks, and vocabulary lists. These findings underline the importance of level-appropriate, interesting reading materials as well as the usage of multimedia tools to assist different learning requirements. This study concludes that EFL students find challenges with standard, textbook-based reading materials, which emphasize the need for analysis for more relevant, interactive, and visually accompanied content to better fit their interests and improve reading comprehension and enthusiasm. The study recommends utilizing various reading materials, contextualized subjects, and needs-based scaffolding to improve engagement and understanding in curriculum development. EFL programmes can help learners improve their language skills.