Perundungan di SDN Gentong telah menjadi masalah yang serius dengan semakin meningkatnya kasus perundungan secara fisik, verbal, dan sosial yang berdampak negatif terhadap kesehatan psikologis dan prestasi akademik siswa. Meskipun sekolah berupaya menciptakan lingkungan yang aman, pemahaman siswa tentang intimidasi dan cara mencegahnya masih kurang. Program sosialisasi anti-bullying di SDN Gentong dirancang untuk meningkatkan kesadaran siswa akan dampak bullying dan mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan inklusif. Dengan menggunakan metode Service Learning (SL), program ini melibatkan perencanaan kolaboratif dengan sekolah dan penyampaian materi pendidikan melalui ceramah interaktif, diskusi, serta kegiatan “Menggambar Tangan Sahabat Peduli” untuk membangun empati dan solidaritas. Program ini juga melibatkan Forum Anak Kota Pasuruan dan komunitas lokal, yang memperkaya kegiatan dengan sumber daya dan keahlian tambahan. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan teori Pembelajaran Sosial, Teori Pikiran, Konstruktivisme, dan Pendidikan Estetika diharapkan dapat mengurangi kasus bullying dan membentuk budaya sekolah yang lebih peduli dan inklusif. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan efektivitas pendekatan tersebut dalam mendidik mahasiswa, mengembangkan empati, dan mempererat hubungan perguruan tinggi dan masyarakat. Disarankan untuk melakukan evaluasi berkala dan mengembangkan program berdasarkan masukan agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Copyrights © 2024