Pengrajin earthenware di Kota Malang berdasarkan sejarah sudah terkenal sejak jaman Belanda. Industri earthenware atau gerabah sampai saat ini masih berkembang dengan baik. Produk gerabah masih dibutuhkan masyarakat untuk souvenir, hiasan dinding, peralatan dapur, dan pot bunga. Bisnis earthenware cukup menjanjikan, namun untuk keberlangsungan bisnis ini mulai meredup dikarenakan banyak generasi muda kurang tertarik untuk meneruskan. Permasalahan yang terjadi adanya penurunan minat bagi generasi muda untuk mengembangkan earthenware menjadi sebuah bisnis yang harus diseriusi. Tujuan pengabdian untuk menumbuhkan semangat muda dalam mengenal earthenware agar bisnis ini terus ada. Metode pelaksanaannya menanamkan seni budaya, menggerakkan karangtaruna, Outhing Class. Hasil pengabdian ada 13 mahasiswa yang mau untuk diajak nguri-uri budaya melalui pemaknaan tari. Karangtaruna mau diajak untuk membahas bisnis earthenware dengan memajukan Pokdarwis membuat kampung gerabah sebagai eduwisata. Tarip pelatihan Rp. 5.000 x 20 orang x 6 kali dalam satu bulan, maka pendapatan sebesar Rp. 600.000. Outhink class diikuti oleh mahasiswa dari Universitas Widyagama Malang dari 15 orang yang hadir 13 orang atau 87%. Outhing class dengan mempraktekkan langsung membuat produk earthenware atau gerabah dari 13 mahasiswa yang hadir hanya ada 2 orang atau 15,4% yang berhasil membuat gerabah bentuk pot bunga
Copyrights © 2024