Salah satu metode pengecoran logam dapat menggunakan dengan metode dapur krusibel (dapur kowi). Dapur ini melebur logam tanpa berhubungan langsung dengan bahan pembakaran tidak langsung (indirect fuel-fired furnance). Permasalahan yang sering terjadi pada pengecoran logam dengan menggunakan metode dapur krusibel adalah laju panas yang belum stabil dalam proses pemanasan pada saat peleburan, hal in menyebabkan bahan bakar yang digunakan sangat boros dan material yang dihasilkan banyak yang cacat. penelitian ini akan memfokuskan pada optimalisasi pemanasan tungku dapur krusibel melalui variasi diameter pipa blower terhadap temperatur maksimal dan lama waktu peleburan aluminium. Dari penelitian ini diharapkan adanya peningkatan performansi pada dapur krusibel pada saat proses pengecoran dan mengurangi cacat hasil produksi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kecepatan Putaran blower 1000 rpm, Kecepatan Putaran blower 2000 rpm, Kecepatan Putaran blower 3000 rpm. Hasil dari penelitian ini, antara lain: (1) Penggunaan kecepatan angin yang terbaik dapat menggunakan variasi 1910 rpm yang mampu menghasilkan suhu optimal pada tungku sebesar 760,3 ℃, logam aluminium cair sebesar 730,4 ℃, suhu dinding dalam yang lebih dingin sebesar 518,5 ℃. Suhu dinding luar yang jauh lebih dingin sebesar 57,6 ℃, serta waktu yang lebih singkat dan efisien selama 60 menit. (2) Pemilihan variasi kecepatan angin 1910 rpm lebih optimal dalam melakukan peleburan logam aluminium dibandingkan dengan variasi 2292 rpm, walaupun hanya terpaut lama waktu peleburan 10 menit, tetapi optimalisasi yang terjadi pada logam aluminium cair jauh lebih optimal pada variasi 1910 rpm.
Copyrights © 2024