Abstract. This study examines the financial performance of Bank Victoria Syariah, particularly the observed increase in Non-Performing Financing (NPF) from 2019 to 2022, despite a concurrent rise in Return on Assets (ROA). This outcome contradicts Yulihapsari's theory, which posits that an increase in NPF should lead to a decrease in ROA, and vice versa. Additionally, the theory suggests that a rise in Capital Adequacy Ratio (CAR) should positively affect ROA, while a decrease in CAR should negatively impact ROA. The purpose of this research is to analyze the simultaneous and partial effects of NPF and CAR on ROA at Bank Victoria Syariah from 2018 to 2022. The study employs a quantitative approach with descriptive analysis, utilizing multiple regression analysis and classical assumption tests, including normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation tests. The F-test significance value is 0.06, which is greater than 0.05, indicating that NPF and CAR do not significantly affect ROA simultaneously. However, the t-test results reveal that the NPF value is 0.038 (less than 0.05) and CAR value is 0.035 (less than 0.05), suggesting that both NPF and CAR individually impact ROA. Thus, while NPF and CAR do not have a significant combined effect on ROA, each has a distinct influence on Bank Victoria Syariah's ROA. Abstrak. Volatilitas harga saham merupakan pengukuran statistik naik turunnya harga saham dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, volatilitas harga saham mencerminkan tingkat risiko yang akan dihadapi investor. Semakin tinggi volatilitas harga saham, semakin tinggi pula harga saham, semakin tinggi juga risikonya dengan harapan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara BI Rate dan ukuran perusahaan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan bank syariah selama periode 2019-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, data yang digunakan data bulanan dari Januari 2019 hingga Desember 2022 yang diambil dari berbagai sumber dengan teknik dokumentasi. Populasi yang digunakan yaitu meliputi semua perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 3 perusahaan berdasarkan kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan bantuan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BI Rate secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dan secara simultan BI Rate dan ukuran perusahaan berpengaruh dan siginifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan bank syariah periode 2019-2022. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.064menunjukkan bahwa 6,4% volatilitas harga saham dijelaskan oleh BI Rate dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya 93,4% dijelaskan oleh variabel lain.
Copyrights © 2024