Pencemaran di kawasan Semanan disebabkan pembuangan langsung limbah cair industri tempe ke badan air tanpa pengolahan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh efektivitas larutan biji kelor sebagai biokoagulan guna mengurangi pembuangan limbah cair tanpa pengolahan. Metode penelitian meliputi jar test dan reaktor batch berpengaduk dengan proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi. Biokoagulan menggunakan konsentrasi 10% dari serbuk biji kelor dengan kulitnya dan NaCl. Volume sampel jar test sebanyak 500 mL limbah cair proses perendaman dengan variasi dosis biokoagulan yaitu 0, 10, 20, 30, 50, 70, 100, 500, 600, 700, 800 mg/L. Variasi waktu pengadukannya yaitu koagulasi 2, 3, dan 4 menit dan flokulasi 10, 12, dan 15 menit. Hasil jar test dapat menyisihkan TSS 58%, kekeruhan 69%, BOD 88%, dan COD 75% dengan dosis optimum 500 mg/L dan waktu pengadukan koagulasi optimum 2 menit (100 RPM), flokulasi 45 menit (40 RPM), serta sedimentasi 60 menit. Volume sampel reaktor batch berpengaduk sebanyak 16 L limbah cair tempe dan 8 L larutan biji kelor dengan waktu pengadukan koagulasi 1 menit (100 RPM), flokulasi 10 menit (20 RPM) dengan sedimentasi 60 menit. Hasil batch reaktor menunjukkan larutan biji kelor efektif sebagai biokoagulan karena mampu menyisihkan >50% parameter TSS, kekeruhan, BOD, dan COD walaupun belum memenuhi baku mutu.
Copyrights © 2024