Fenomena pengangguran di kalangan lulusan SMA di Indonesia menjadi isu serius yang mencerminkan kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan SMA lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan pendidikan lainnya, dengan lebih dari 4 juta orang sebagai pengangguran terbuka pada tahun 2002. Faktor penyebab utama adalah kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan persaingan pekerjaan yang ketat, serta kurangnya informasi dan akses terhadap peluang pekerjaan. Mengatasi masalah ini memerlukan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor industri. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan SMA dengan mengintegrasikan kurikulum berorientasi keterampilan praktis dan kejuruan, serta menciptakan program magang dan pelatihan kerja. Selain itu, peningkatan akses informasi mengenai pasar kerja dan layanan bimbingan karir di sekolah juga diperlukan. Kewirausahaan dapat menjadi solusi strategis untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kemandirian ekonomi. Namun, minat berwirausaha di kalangan peserta didik SMA masih rendah, seringkali karena persepsi negatif terhadap risiko dan ketidakpastian. Untuk mengatasi ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa program literasi kewirausahaan dengan tema "Menumbuhkan Minat Berwirausaha Melalui Technopreneurship bagi Peserta Didik SMA 7 Bekasi" dilaksanakan. Program ini bertujuan mengedukasi peserta didik tentang pentingnya kewirausahaan dan potensi technopreneurship sebagai jalur karier yang menjanjikan. Hasil program menunjukkan peningkatan pemahaman dan minat peserta didik terhadap kewirausahaan dan technopreneurship. Kesimpulannya, peningkatan literasi kewirausahaan melalui program ini sangat penting untuk mengatasi pengangguran dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja
Copyrights © 2024