Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pembuatan Konten pada Media Sosial Instagram sebagai Strategi Kreatif dalam Pengembangan UMKM Rizky Oktarina Costa; Roomilda Roomilda
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 2 (2022): Abdira, April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i2.150

Abstract

During the Covid-19 pandemic, UMKM experienced a decline in sales and turnover. Based on the results of the LIPI survey, it was found that UMKM who sold online on social media were far more able to survive. The difficulties experienced by UMKM are in the form of content ideas that will be created and posted. Instagram social media requires interaction between users, but if the content presented is not interesting then there will be no interaction which will lead to no trust in UMKM that offer their products. The aim of this activity is that UMKM can create content to increase sales. At the beginning, the MSME material was introduced to the target market. This is important to know so that the content created is right on target. The next stage is to get content ideas that are needed by the target market. The next session explains the scope of Instagram. Then also conveyed how to communicate tips on social media. This activity was successfully carried out and yielded positive results, seeing the enthusiasm of the participants in participating in the activity and also based on the results of the questionnaire that was filled out by the participants at the end of the activity.
Pengaruh Komunikasi Persuasif Guru terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Alam Tunas Mulia Rizky Oktarina Costa
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2809

Abstract

Komunikasi persuasif yang diterapkan guru di kelas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar. Sekolah Alam Tunas Mulia merupakan sekolah informal, dimana mayoritas siswa merupakan anak anak dari pemulung di Tempat Pembuangan Akhir, Bantar Gebang. Komunikasi Persuasif digunakan untuk mengubah pola pikir dan prilaku siswa di Sekolah Alam untuk meningkatkan motivasi belajar mereka agar bisa lebih baik. Efeknya dapat menumbuhkan motivasi siswa Sekolah Alam Tunas Mulia semangat menggebu untuk mengikuti proses pembelajaran. Komunikasi yang dilakukan oleh guru Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang termasuk dalam kategori baik. Guru di sekolah ini mampu mengembangkan komunikasi persuasif dengan menjangkau siswa dan mengetahui kepribadian siswa sehingga mampu berkomunikasi secara terbuka dengan gurunya. Siswa dapat menyerap apa yang dikatakan guru dan siswa juga mengalami banyak perubahan pembelajaran dapat mencapai skor yang lebih tinggi. Sswa lebih semangat belajar dan lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Adanya pengaruh yang positif terhadap komunikasi Guru dengan motivasi belajar siswa karena komunikasi yang diberikan oleh Guru kepada siswanya mampu memberi perubahan yang lebih baik, dan komunikasi tersebut juga semakin menambah motivasi belajar siswa
Symbolic Interaction of the Chinese Community in Chengbeng (Sembahyang Kubur) Cultural Rituals (Study on the Ethnic Society of China Belinyu Bangka Belitung) Yang Gusti Feriyanti; Rizky Oktarina Costa; Muhammad Gunawan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.3680

Abstract

This research aims to know how the symbolic interaction of Cheng Beng procession for Chinese ethnicity in northern Belinyu Bangka Belitung island Province. Cheng Beng is an annual cultural ritual with cultural and symbolic meanings carried out from generation to generation. The acculturation process, social changes in the Chinese society do not change the importance of Cheng Beng that have moral values, such as obedience and respect for ancestors and parents who have died. This research used a descriptive qualitative approach and was supported with research instruments in the form of an unstructured interview, observation, participants, and literature study. The selected informants were ten people consisting of 5 young generations and five older generations of Chinese ethnicity. The research results show that symbolic interaction in Cheng Beng cultural ritual, besides having ethical values, such as obedience and way of repaying parents or ancestors who have died, also creates harmony and local wisdom between the Chinese and Malay ethnicities. This study concludes that Cheng Beng's cultural ritual creates social identity formation, acculturation, and balance in the Chinese and Malay ethnic communities.
MEDIAPRENEURSHIP BAGI GENERASI Z Rizky Oktarina Costa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15092

Abstract

Generasi Z lahir dan tumbuh bersama teknologi komunikasi dan media sosial. Generasi ini lebih suka berwirausaha. Akses media sosial yang beragam dan mentor yang baik membuat mereka mampu menghasilkan uang besar dari Youtube, Instagram dan Tiktok. Mediapreneurship merupakan konvergensi menjadi content creator sebagai pengumpul ide, data dan riset untuk membuat konten gambar, audio atau video yang disebarluaskan di berbagai platform digital. Permasalahan yang dihadapi Generasi Z adalah bagaimana menjadi mediapreneurship dalam hal ini menjadi conten creator yang menghasilkan konten edukasi dan menghibur. Solusi untuk masalah ini adalah memahami bahwa dunia ada di tangan dan kesuksesan di masa depan bukan hanya tentang menjadi pekerja kantoran. Membuat konten untuk publik adalah cara untuk mendapatkan kesuksesan dan penghasilan besar. Kegiatan berupa ceramah dan diskusi interaktif. Materi yang diberikan: Mindset tentang mediapreneurship dan content creator; Penggunaan media sosial yang "sehat"; Skill wajib yang dimiliki seorang content creator; Cara Menjadi Content creator yang Sukses; Tugas dan Tanggung Jawab Content creator; Prospek Kerja Content creator. Kegiatan serupa baiknya lebih sering diadakan dan dengan meningkatkan jumlah khalayak sasaran. Bekerja sama dengan SMA dan SMK lainnya yang ada di Jakarta. Mengingat mediapreneurship dan content creator menjadi ``karir`` yang sangat menjanjikan di masa depan. Permintaan konten terus menerus tanpa henti baik dari masyarakat umum maupun pemilik merk yang ingin bekerja sama dengan content creator dalam memasarkan produk mereka. Selain itu content creator juga membentuk personal branding melalui konten-konten yang bermanfaat dan menghibur yang mereka buat.
AUDIENCE'S INTERPRETATION OF GOJEK YOUTUBE ADS #BEFORE GOJEK BUYS URGENT GOODS, THE TRIP IS LONG, GO-MART-IN AJA! Irish Ade Pertiwi; Rizky Oktarina Costa
JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES Vol. 1 No. 02 (2023): AUGUST 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gojek's flagship services are food ordering and shopping. Shopping service is called GOMART. This service is synonymous with more efficient and faster shopping. In its development, Gojek uses social media in communicating its messages to the public, especially Youtube social media as the largest user platform in Indonesia. Gojek Advertisement Go Mart Edition Version #BeforeGojek Buy Urgent Goods Long Trip, GoMart-in Aja! is one of the advertisements that uses the Youtube Platform and can be seen at https://www.youtube.com/watch?v=Oqd8PJCb--o. The focus and purpose of this research is to analyze how audiences assess and interpret the content of this advertising message using Stuart Hall's reception analysis to produce three forms of message interpretation, namely: Dominant Hegemonic Position, Negotiated Position, and Oppositional Position. The research is a descriptive qualitative research with 8 informants. Humor and moral advertisements that have concepts close to everyday life are packaged into storytelling to attract audiences, considered more interesting to introduce a product to the public for now; General audience reception when watching Gojek advertisements Go mart edition version #SebelumGojek explains that the audience sees from the side of humor and morals related to the circumstances of everyday life, such as the appearance of a mother and child, the transformation of property such as motorbikes and children's clothes that change to the position of the child who was originally in the stroller by his mother and when he arrived home carrying the diaper, the mother's position was already in a wheelchair, making this ad flow a reminder of the informant to his mother, and the informant assessed this ad out of the box; Audience reception of the meaning of the content of advertising messages, generally divided into three categories, namely: a). Dominant Hegemony, namely the advertising messages conveyed in the Gojek edition of the Go Mart version of #SebelumGojek which they interpret are related to values, social norms, culture in everyday life where the audience's interpretation of filial piety to parents throughout the ages and the role of technology in shopping for their needs with the existence of Go Mart. b). Negotiation, where the advertising message conveyed is less directly accepted by the audience and they provide other meanings, for example, a role of technology and a prominent element of humor. c).Opposition, where the advertising message conveyed in the advertisement does not focus on marketing the features of Gojek and this advertisement is rambling.
PEMENUHAN HAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM MEMPEROLEH PENDIDIKAN Costa, Rizky Oktarina
INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan) Vol. 1 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hak anak yang harus terpenuhi adalah hak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Kenyataan yang terjadi di Indonesia seperti dari data yang dirilis BPS, 2022 terlihat bahwa masih banyak anak yang hak pendidikannya tidak terpenuhi. Baik itu anak berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki termasuk anak dengan disabilitas dan anak-anak yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaaan. Untuk itu artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemenuhan hak anak disabilitas/ berkebutuhan khusus terhadap pendidikan yang dilakukan oleh negara secara inklusi. Dalam metode ini, penelitian bertujuan untuk memahami, mendeskripsikan, dan menjelaskan suatu masalah atau fenomena tanpa melakukan manipulasi variabel. Pengumpulan data dilakukan secara sekunder, dimana peneliti menggali informasi dari sumber-sumber yang sudah ada, seperti riset sebelumnya, laporan, dan dokumentasi terkait. Studi kepustakaan menjadi landasan utama untuk memahami teori, konsep, dan kerangka pemikiran yang relevan dengan topik penelitian. Pendidikan inklusif tidak hanya diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus tetapi untuk semua siswa. Pendekatan ini bisa sangat bermanfaat bagi semua individu, baik mereka mengalami kesulitan belajar atau tidak. Lingkungan inklusif dapat meningkatkan kesadaran akan keberagaman, meningkatkan pemahaman, dan mengurangi stigma yang terkait dengan perbedaan. Namun, tidak ada yang mengatakan bahwa pendidikan inklusif tidak memiliki tantangan. Guru dan staf sekolah harus siap memenuhi berbagai kebutuhan siswa, dan mereka memerlukan pelatihan, dukungan, dan sumber daya yang memadai agar berhasil menerapkan pendekatan inklusif. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan inklusif dan dukungan mereka dalam mewujudkannya juga sangat penting.
Eksplorasi Faktor-Faktor Penentu Kesuksesan Endorsement  NCT 127 Terhadap Minat Beli Tap Cash Bni Di Social Media X @NCTZENBASE Costa, Rizky Oktarina
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 7 (2024): Juli 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr758

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli pada produk Tap Cash BNI yang dipromosikan oleh NCT 127 melalui akun Social Media X @nctzenbase. Menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif, metode survei diterapkan pada populasi pengikut @nctzenbase yang berjumlah 897.618 akun, dengan sampel 100 responden yang dipilih melalui teknik Non Probability Sampling. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner, sementara data sekunder dikumpulkan dari literatur dan sumber online. Validitas dan reliabilitas instrumen diuji menggunakan SPSS 26, menunjukkan semua variabel valid dan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima dimensi utama endorsement—Trustworthiness, Expertise, Attractiveness, Respect, dan Similarity—berpengaruh signifikan terhadap minat beli. NCT 127 dianggap sebagai endorser yang terpercaya, berpengalaman, menarik, dihargai, dan memiliki kesamaan dengan audiens, yang semuanya meningkatkan kredibilitas dan loyalitas konsumen terhadap Tap Cash BNI. Iklan kolaborasi BNI dengan NCT 127 berhasil menarik perhatian (39 responden sangat setuju), membangkitkan minat (67 responden setuju), keinginan (60 responden sangat setuju), dan tindakan pembelian (58 responden sangat setuju). Nilai kebaruan dari penelitian ini terletak pada pemahaman mendalam tentang pengaruh celebrity endorsement dalam konteks pemasaran perbankan digital di Indonesia. Implikasi pada dunia pendidikan adalah penekanan pada pentingnya strategi pemasaran yang memanfaatkan selebriti dalam meningkatkan minat beli konsumen, serta panduan untuk penelitian lanjutan yang melibatkan variabel lain seperti pengalaman konsumen dan persepsi kualitas. Penelitian ini dapat menjadi referensi penting untuk studi terkait di masa mendatang, khususnya dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.
MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI TECHNOPRENEURSHIP BAGI PESERTA DIDIK SMA 7 BEKASI Costa, Rizky Oktarina
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 3 (2024): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i3.903

Abstract

Fenomena pengangguran di kalangan lulusan SMA di Indonesia menjadi isu serius yang mencerminkan kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan SMA lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan pendidikan lainnya, dengan lebih dari 4 juta orang sebagai pengangguran terbuka pada tahun 2002. Faktor penyebab utama adalah kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan persaingan pekerjaan yang ketat, serta kurangnya informasi dan akses terhadap peluang pekerjaan. Mengatasi masalah ini memerlukan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor industri. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan SMA dengan mengintegrasikan kurikulum berorientasi keterampilan praktis dan kejuruan, serta menciptakan program magang dan pelatihan kerja. Selain itu, peningkatan akses informasi mengenai pasar kerja dan layanan bimbingan karir di sekolah juga diperlukan. Kewirausahaan dapat menjadi solusi strategis untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kemandirian ekonomi. Namun, minat berwirausaha di kalangan peserta didik SMA masih rendah, seringkali karena persepsi negatif terhadap risiko dan ketidakpastian. Untuk mengatasi ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa program literasi kewirausahaan dengan tema "Menumbuhkan Minat Berwirausaha Melalui Technopreneurship bagi Peserta Didik SMA 7 Bekasi" dilaksanakan. Program ini bertujuan mengedukasi peserta didik tentang pentingnya kewirausahaan dan potensi technopreneurship sebagai jalur karier yang menjanjikan. Hasil program menunjukkan peningkatan pemahaman dan minat peserta didik terhadap kewirausahaan dan technopreneurship. Kesimpulannya, peningkatan literasi kewirausahaan melalui program ini sangat penting untuk mengatasi pengangguran dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja
TRANSFORMASI DIGITAL KOMUNITAS SENI: PENGUATAN PORTOFOLIO PELATIH AYODYA PALA MELALUI OPTIMALISASI MEDIA SOSIAL Costa, Rizky Oktarina
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 5 No. 1 (2025): Batara Wisnu | Januari - April 2025
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bw.v5i1.382

Abstract

The digital transformation has reshaped the global communication landscape, including the preservation of traditional cultural arts. In response to this dynamic change, a community service program was designed to enhance the capacity of trainers at Sanggar Tari dan Seni Tradisional Ayodya Pala in developing effective and professional digital portfolios. This activity represents the implementation of the Tri Dharma of Higher Education, aimed at empowering arts communities to navigate the digital era, with a focus on strengthening digital literacy, building authentic professional identities, and optimizing social media as a creative platform. The training program was systematically structured based on the Guidebook for Effective and Professional Digital Portfolios, covering key topics such as the importance of digital portfolios, strategies for targeting audiences, selecting appropriate social media platforms, content management techniques, interactive promotion, and digital performance analysis. Participants were also equipped with technical skills to develop dynamic visual content, including short videos and Instagram Reels, to creatively and professionally increase audience engagement. Evaluation results from pre-tests and post-tests showed that 92% of participants found the material relevant to their practical needs, and 85% committed to implementing the digital content management strategies learned. Furthermore, there was a 41% improvement in participants' understanding of the basic concepts of personal branding on social media. These findings demonstrate that the training successfully fostered critical awareness regarding the importance of professional presence in digital spaces and participants’ readiness to adopt adaptive communication strategies. This program not only strengthened the digital competitiveness of the Ayodya Pala community but also enriched the academic experience of students involved in facilitating the activities. The success of the program highlights that integrating digital literacy with cultural preservation is a strategic effort to ensure the sustainability of traditional arts amid globalization. It is hoped that through further mentoring and continuous skill development, traditional arts communities will increasingly strengthen their existence as adaptive cultural communicators in the modern era.