Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap pentingnya pembelajaran yang relevan dengan budaya lokal. Bagi siswa, budaya Semarang yang kaya dan beragam dapat menjadi sumber inspirasi untuk belajar menulis puisi. Pembelajaran Responsif Budaya (CRT) adalah pendekatan pembelajaran yang bagus karena melibatkan pengalaman dan budaya siswa.Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana metode CRT digunakan untuk mengajarkan siswa kelas X-10 di SMAN 8 Semarang menulis puisi yang didasarkan pada budaya Semarang. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mempelajari fenomena secara langsung di lapangan sehingga peneliti dapat memahami situasi dan kondisi secara nyata. Observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah sumber data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode CRT dalam pengajaran menulis puisi memiliki efek positif. Peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam pencarian dan analisis pengaruh budaya dalam proses menulis puisi. Metode CRT meningkatkan pemahaman peserta didik tentang prinsip budaya lokal dan membantu mereka mengekspresikan pengalaman budaya mereka melalui penulisan puisi.
Copyrights © 2024