Stunting dapat disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan bergizi, kekurangan vitamin dan mineral, serta rendahnya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Faktor-faktor seperti pola asuh ibu yang tidak baik, terutama dalam hal perilaku dan praktik pemberian makan, juga berkontribusi pada stunting. Jika ibu kekurangan nutrisi selama masa remaja, kehamilan, dan laktasi, hal ini dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan otak anak. Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi dari sumber hewani seperti daging, susu, telur, serta buah dan sayur lokal sejak masa kehamilan. Susu memiliki kandungan vitamin B12 dan asam folat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Tujuan kegiatan adalah melakukan penyuluhan dan demonstrasi terkait deteksi dini tumbuh kembang balita pada pakder posyandu serta melakukan intervensi gizi spesifik pada balita yang beresiko stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan intervensi gizi pada balita. Penyuluhan dilakukan pada lima kader posyandu kamboja di Banjar Peludu, serta melakukan intervensi gizi spesifik dengan pemberian susu formula pada sepuluh balita yang beresiko stunting. Lokasi kegiatan dilakukan di Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani. Hasil kegiatan ini tidak ditemukan penyimpangan tumbuh kembang pada 10 balita di Banjar Peludu Desa Bayung Gede. Intervensi gizi spesifik dilakukan selama tiga bulan kepada sepuluh balita.
Copyrights © 2024