Penekanan pada pentingnya asesmen kompetensi minimum (AKM) dalam literasi membaca dan numerasi sebagai tolok ukur baru menggantikan Ujian Nasional (UN) untuk memperbaiki proses pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah matematis di kalangan peserta didik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal cerita pada asesmen kompetensi minimum (AKM) peserta didik SMP kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui tes, wawancara, dokumentasi yang dikumpulkan dari peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 33 Kota Bekasi berjumlah 74 orang dan diambil 10 orang untuk dijadikan sampel.Berdasarkan hasil analisis data ketercapaian masing-masing butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada soal AKM diperoleh: (1) Butir soal kesatu dan kelima yang paling tinggi yaitu 61,35% - 61,48%, (2) Butir soal kedua dan keempat menduduki posisi menengah yaitu mencapai 56,48% - 56,62%, (3) Butir soal ketiga tergolong paling rendah yaitu 55,27%. Sedangkan untuk tiap butir soal tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis paling tinggi terdapat pada butir soal nomor 1 dan 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal asesmen kompetensi minimum nomor 1 dan 5 sudah baik, ini terbukti dari jumlah skor yang diperoleh yaitu 61,35% - 61,48%.
Copyrights © 2024