Balita merupakan kelompok yang paling terdampak terhadap terjadinya stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak dibawah lima tahun, sebagai akibat kekurangan gizi kronis dan ditandai dengan tinggi badan di bawah normal. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting pada balita sebesar 30.8%, untuk Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2018 sebesar 23,6%. Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik, meningkatnya kerentanan anak terhadap penyakit, mengganggu perkembangan kognitif dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Tujuan penenlitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu balita dan sikap ibu balita terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Penenlitian dilakukan Di Desa Kelong Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Februari s/d Maret 2023. Responden dalam penenlitian ini adalah ibu balita, sebanyak 60 orang dan dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner tertutup dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita tentang pencegahan dan penanggulangan stunting sebagian besar pada rentang kategori cukup (75,0%), sikap ibu balita terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting sebagian besar pada rentang negatif sebesar 25,0%, terdapat hubungan pengetahuan ibu balita dengan sikap ibu balita terhadap pencegahan dan penanggulanagan stunting (p-value= 0,025). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan ibu balita dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulanagan stunting guna terhindar dari kejadian stunting pada balita.
Copyrights © 2024